Liputan6.com, Jakarta Leeds United siap menutup rangkaian pramusim mereka dengan ujian berat menghadapi AC Milan di Aviva Stadium, Dublin, Sabtu, 9 Agustus 2025, pukul 21.00 WIB. Duel Leeds vs Milan ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi kedua tim untuk memoles kekuatan sebelum memulai musim baru.
Leeds datang dengan modal tak terkalahkan sepanjang pramusim, termasuk hasil imbang kontra Manchester United dan kemenangan telak di kamp pelatihan Jerman. Sementara itu, Milan datang dengan wajah baru dan membawa misi kebangkitan usai musim 2024/25 yang cukup mengecewakan.
Pertandingan ini bukan hanya soal uji taktik, tetapi juga pertarungan gengsi antara tim promosi Premier League dan raksasa tujuh kali juara Liga Champions. Atmosfer di Dublin diprediksi akan memanas meski statusnya hanya laga persahabatan.
Leeds Siap Bawa Energi Promosi
Leeds United baru saja memastikan diri kembali ke Premier League sebagai juara Championship 2024/25. Momentum positif itu mereka bawa ke pramusim dengan performa meyakinkan di setiap laga.
Setelah menahan imbang Manchester United tanpa gol, tim asuhan Daniel Farke menghajar Verl dan Paderborn dengan total tujuh gol. Rekrutan anyar Lukas Nmecha ikut menyumbang gol dalam uji coba tertutup di Jerman.
Kembali ke Elland Road, Leeds menahan Villarreal 1-1 lewat gol ulang tahun Joel Piroe, sang top skor Championship musim lalu. Hasil itu membuat mereka percaya diri jelang laga pembuka Premier League melawan Everton pekan depan.
Namun, sebelum itu, mereka harus meladeni Milan yang punya kualitas skuad dan pengalaman di level top Eropa. Duel ini jadi kesempatan untuk mengukur sejauh mana kekuatan Leeds pasca-promosi.
Milan di Era Kedua Allegri
Milan menjalani musim lalu dengan penuh gejolak, termasuk pergantian dua pelatih sebelum kembali menunjuk Massimiliano Allegri. Mereka meraih Supercoppa Italiana, tetapi gagal total di Serie A dengan finis di peringkat delapan.
Kegagalan di Liga Champions setelah disingkirkan Feyenoord membuat perubahan besar tak terhindarkan. Allegri kini memimpin di tengah restrukturisasi manajemen klub yang masih berlangsung.
Pramusim Milan berjalan berwarna, dari laga di Asia Timur melawan Liverpool dan Arsenal hingga kemenangan telak 9-0 atas Perth Glory. Leeds akan menjadi lawan Premier League ketiga mereka musim panas ini.
Dengan jadwal padat, termasuk laga melawan Chelsea kurang dari dua hari setelah duel di Dublin, rotasi pemain dipastikan jadi strategi Allegri. Namun, mentalitas menang tetap jadi prioritas utama.
Kekuatan dan Kelemahan Masing-masing
Leeds membawa beberapa wajah baru, termasuk Anton Stach dan Sean Longstaff yang debut di laga kandang pekan lalu. Meski begitu, sektor depan mereka masih tipis karena hanya Nmecha yang datang musim panas ini.
Cederanya Dan James, Jack Harrison, Sebastian Bournauw, Jayden Bogle, dan Lucas Perri membuat pilihan Farke terbatas. Namun, publik menantikan aksi wonderkid 16 tahun, Harry Gray, yang melanjutkan tradisi keluarga.
Di kubu Milan, kedatangan Luka Modric menjadi tajuk utama di bursa transfer Rossoneri. Mereka juga menambah tenaga muda lewat Ardon Jashari dan Samuele Ricci untuk memperkuat lini tengah.
Namun, kepergian Tijjani Reijnders, Alvaro Morata, dan potensi hengkangnya Malick Thiaw menjadi PR tersendiri. Allegri kemungkinan kembali memakai formasi lima bek dengan Rafael Leao sebagai ujung tombak.