Liputan6.com, Jakarta Chelsea harus menelan kekalahan 1-2 dari Manchester United di Old Trafford. Pertandingan berlangsung penuh drama dengan dua kartu merah yang mewarnai jalannya laga.
Robert Sanchez diusir wasit pada menit-menit awal setelah melanggar Bryan Mbuemo. Kondisi ini membuat rencana permainan Chelsea berantakan sejak awal.
United langsung memanfaatkan situasi dan mencetak dua gol di babak pertama. Bruno Fernandes dan Casemiro sukses membawa tuan rumah unggul cepat.
Namun, pertandingan kembali berubah arah setelah Casemiro juga mendapat kartu merah. Chelsea pun mencoba bangkit, tetapi gol telat Trevoh Chalobah tidak cukup menyelamatkan poin.
Rencana Awal Hancur karena Kartu Merah
Enzo Maresca mengakui strategi yang dipersiapkan timnya tidak bisa dijalankan. Kartu merah Sanchez di awal laga membuat Chelsea berada dalam situasi sulit.
Chelsea memang sempat mendapat momentum setelah Casemiro juga diusir wasit. Meski begitu, peluang yang tercipta tidak mampu mengubah hasil akhir.
“Setelah tiga atau empat menit, pertandingan langsung menjadi sulit karena kartu merah,” ujar Maresca.
“Untuk Chelsea maupun tim lain, kondisi seperti ini pasti menyulitkan. Kami bisa memulai laga dengan lebih baik, tetapi setelah kartu merah Casemiro, barulah kami punya kesempatan kembali,” ucapnya.
Pergantian Pemain Jadi Kunci Strategi
Maresca juga menjelaskan alasan di balik pergantian pemain cepat yang dilakukannya. Kehilangan satu pemain membuat Chelsea harus mengubah pendekatan permainan.
Filip Jorgensen dan Tosin masuk menggantikan Estevao Willian dan Pedro Neto. Sementara itu, Andrey Santos masuk lebih awal menggantikan Cole Palmer.
“Alasan kami mengganti Pedro dan Estevao adalah karena mereka menyerang dengan lima pemain,” kata Maresca.
“Kami hanya bertahan dengan empat pemain, dan itu masih bisa dilakukan saat bermain sebelas lawan sebelas. Tapi ketika kehilangan satu pemain, kami perlu bertahan lebih lebar, jadi kami putuskan menggunakan lima bek,” jelasnya.
Chelsea Gagal Manfaatkan Peluang
Setelah Casemiro keluar, Chelsea sempat menguasai permainan. Mereka lebih banyak menekan dan menciptakan peluang berbahaya.
Wesley Fofana sempat mencetak gol tetapi dianulir karena offside. Sedangkan peluang emas Andrey Santos di menit akhir masih bisa diblok pertahanan United.
“Kami punya dua atau tiga momen berbahaya di dalam kotak penalti pada babak kedua,” ujar Maresca.
“Namun, sejak kartu merah itu, semua rencana dan persiapan yang kami buat sebelumnya seakan tidak ada lagi,” tambahnya.