Kepala Sekolah SDIT Ibnul Jazari, Babelan, Kabupaten Bekasi, Unaiz menyebut ada 25 siswa yang tengah mengikuti ekstrakurikuler renang saat 2 siswa kelas 1 tewas diduga tenggelam pada Senin (11/8) lalu.
“Ada 25 pada saat itu,” ucap dia saat ditemui di kolam renang milik sekolahnya, Senin (13/8).
Rupanya, kolam renang yang menjadi lokasi ekskul itu relatif tidak luas. Luas kolam hanya 7x10 meter persegi. Menurut Unaiz, luas kolam memadai untuk 25 siswa dan biasanya berlangsung aman.
“Selama ini sih kita fair-fair aja ya, aman-aman aja seperti itu. Muat dan tidak ada problem,” ucap dia.
Ke-25 siswa yang ikut ekskul renang itu didampingi oleh dua orang yang terdiri dari seorang pelatih dan seorang koordinator. Menurut Unaiz, saat kejadian, keduanya tengah meleng.
“Intinya itu gurunya, pelatihnya itu mendapati anak muridnya tenggelam dari anak lain gitu. ‘Bu ada yang tenggelam’ gitu. Kemudian gurunya langsung melihat, langsung diangkat gitu,” jelas Unaiz.
“Saat itu memang gurunya lagi menaikkan murid-murid karena mau pemanasan gitu. Jadi mungkin pengalihannya ter apa sih namanya, teralihkan penglihatannya, penglihatannya. Jadi saat itu dalam waktu yang ya tidak tahu ya saat itu terjadinya karena saya juga nggak di lokasi,” tambahnya.
Adapun kedua siswi kelas 1 itu baru pertama kali mengikuti ekskul renang. Saat kejadian, orang tua mereka tak mendampingi karena tak diperkenankan oleh sekolah.
Kini, kasus itu dilaporkan ke polisi dan tengah diselidiki oleh Polsek Babelan dan Polres Metro Kabupaten Bekasi.