Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengapresiasi Deklarasi New York tentang Pelaksanaan Solusi Dua Negara, yang dinilai merupakan bentuk keberhasilan dari diplomasi yang sesungguhnya.
“Kami menghargai upaya Arab Saudi, yang dipimpin oleh Arab Saudi, dengan keputusan Prancis yang akan mengakui negara Palestina pada September,” kata Dubes Al-Shun dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan banyak negara yang akhirnya mengikuti keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada September 2025.
Menurut dia, keputusan Prancis tersebut merupakan upaya dan langkah diplomasi yang penting.
Baca juga: Menlu RI kepada Palestina: Kalian akan selalu kami perjuangkan
Lebih lanjut, Dubes Al-Shun menuturkan kenyataan lapangan yang sedang terjadi di Jalur Gaza sangat berbeda karena Israel menantang dalam setiap bagian dan setiap hal yang berkaitan dengan Palestina.
Dubes Palestina itu mengatakan negara-negara bisa menyatakan "mengutuk Israel" dan mengeluarkan ribuan pernyataan lainnya, tetapi pada akhirnya tindakan nyata tetap perlu dilakukan untuk menghentikan tindakan Israel di Jalur Gaza.
Ia menilai negara-negara yang sudah mengakui kedaulatan Palestina siap bergerak untuk memaksa Israel untuk menarik diri dari perang 1967.
Baca juga: Indonesia desak dunia akhiri penjajahan atas Palestina di Sidang PBB
Sebelumnya, Konferensi Tingkat Tinggi Internasional mengenai Implementasi Solusi Dua Negara diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi di Markas Besar PBB New York pada 29 Juli 2025.
Konferensi Tingkat Tinggi Internasional PBB itu menghasilkan New York Declaration on the Peaceful Settlement of the Questions of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution yang mendapat dukungan luas dari negara anggota PBB.
Deklarasi tersebut menegaskan pentingnya untuk segera mengakhiri perang di Gaza, membuka blokade bantuan kemanusiaan, dan mendukung segera implementasi Arab-OIC Reconstruction Plan guna membangun kembali Gaza dan memulai proses pencapaian solusi dua negara.
Deklarasi itu juga melampirkan ringkasan Annex dari delapan kelompok kerja yang mengangkat berbagai isu yang perlu mendapat perhatian dalam mengakhiri perang di Gaza dan pelaksanaan perundingan pasca perang antara Palestina dan Israel dalam mencapai solusi dua negara.
Beberapa isu tersebut antara lain pelaksanaan gencatan senjata, keamanan, bantuan kemanusiaan, pemulihan dan rekonstruksi Gaza, situasi kemanusiaan di Tepi Barat, rencana untuk mencapai Palestina yang merdeka dan berdaulat, dan dukungan terhadap pembangunan ekonomi dan reformasi Otorita Palestina.
Baca juga: Menlu RI paparkan aksi konkret Indonesia bantu Palestina di CEAPAD
Baca juga: Indonesia kecam keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Israel
Baca juga: Menlu pastikan RI segera kirim bantuan 10 ribu ton beras ke Palestina
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.