
Sebelum tayang di bioskop, cerita Pengin Hijrah siap tersaji dalam bentuk teater drama musikal yang akan digelar di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta, pada 23 dan 24 Agustus 2025.
Rumah produksi MBK menggandeng Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menggarap sebuah drama musikal secara utuh dan berskala besar bertajuk Pengin Hijrah.
Proyek ambisius ini menjadi pertaruhan kreativitas yang melibatkan seluruh elemen kampus, dari mahasiswa, dosen, hingga staf.

Latihan berbulan-bulan mereka selenggarakan agar siap tampil di hari H. kumparan berkesempatan menyaksikan latihan drama musikal Pengin Hijrah di gedung Teater Luwes IKJ, Jakarta Pusat, Senin (18/8).
Setiap pemain terlihat antusias dengan perannya masing-masing. Proses kolaboratif sangat terasa. Ada yang fokus di bidang musik, tari, koreografi, properti, hingga visual. Kolaborasi lintas seni ini yang patut diantisipasi dari drama musikal Pengin Hijrah.
Sang sutradara, Damar Rizal Marzuki, mengungkap bahwa persiapan pihaknya memakan waktu lima bulan. Damar, yang kini menjabat sebagai Kaprodi Seni Teater di IKJ, menegaskan bahwa proyek ini adalah sebuah "keroyokan kreatif" yang menyatukan berbagai disiplin ilmu seni di kampusnya.
"Ini melibatkan seluruh civitas akademik IKJ. Ada mahasiswa, dosen, ada pegawai di IKJ juga, keroyokan kolaborasi kreatif menggarap drama musikal ini," tutur sutradara berusia 32 tahun itu.

Putra aktor Epy Kusnandar itu menyebut persiapan kini telah memasuki tahap akhir dan mencapai 95 persen.
Meski begitu, Damar mengakui bahwa jalan yang ditempuh tidaklah mudah. Sebelumnya, IKJ belum pernah memiliki pengalaman memproduksi drama musikal dengan skala sebesar ini atas nama institusi.
"IKJ sendiri belum pernah bikin drama musikal secara utuh. Mengatasnamakan IKJ, belum ada pengalaman. Tantangan itu karena memulai yang pertama kalinya. Itu tantangannya," jelas Damar.
Namun, di balik tantangan tersebut, Damar menyebut IKJ punya sumber daya kreatif yang melimpah dari berbagai fakultas, mulai dari seni tari, seni musik, hingga seni rupa.
"Namun, ada kemudahan juga. Di setiap fakultas ada SDM-nya. Fakultas Seni Tari, Seni Musik, jadi bergabung dan enggak terlalu sulit ambil SDM. Sumber daya kreatif melimpah. Jadi itu membantu, saling percaya, jadi kerja bareng dan tercipta ide dari masing-masing. Ini kolaborasi, bukan saya sendiri yang kerja," tutur Damar.

Keterlibatan Endy Arfian dalam Drama Musikal Pengin Hijrah
Keunikan lain dari pementasan ini adalah keterlibatan aktor muda Endy Arfian sebagai cameo. Aktor berusia 24 tahun itu mendapatkan pengalaman yang baru dan berbeda dari dunia syuting film yang selama ini digelutinya.
"Ini pertama kalinya gue terlibat di drama teater, terutama drama musikal. Beda banget rasanya.Ternyata beda banget, ada elemen lain yang beda sama syuting. Mungkin ditambah sound effect, music, terus blocking-nya dalam satu stage gitu, beda. Ini perasaan baru, menarik, lebih ke happy karena ini pertama kali dilakukan," ucap Endy.
Meski menjadi pengalaman perdana, bintang film Pengabdi Setan ini tidak merasakan kesulitan.
"Kesulitannya, enggak ada. Cuma bersenang-senang aja. Porsinya enggak terlalu banyak. Nanti akan lebih mengalir aja," jelasnya.

Endy berpendapat bahwa drama musikal menjadi medium yang sangat tepat untuk menyampaikan cerita Pengin Hijrah.
"Menurut gue medium film dan teater drama musikal itu berbeda banget. Kalau konteksnya Pengin Hijrah ini, mungkin drama musikal itu medium terbaik untuk menceritakan sebuah peristiwa, situasi," ungkap Endy.
"Kebetulan ceritanya kan sama. Jadi bisa diceritakan dengan cara yang lain, ditambah stage act, jadi ada rasa berbeda saat nonton film dan ini. Justru menarik," tutupnya.