Kinerja KPU Dianggap Buruk, Butuh Pembenahan Serius

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kinerja KPU Dianggap Buruk, Butuh Pembenahan Serius Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin (tengah) didampingi jajaran komisioner KPU saat membatalkan Keputusan KPU RI Nomor 731 Tahun 2025 tentang Penetapan Dokumen Persyaratan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Sebagai Informasi Publik yang Dikecualikan(MI/Usman Iskandar)

Peneliti Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Beni Kurnia Illahi menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menghadapi banyak pekerjaan rumah dalam memperbaiki tata kelola penyelenggaraan pemilu. 

Sejumlah catatan muncul dari hasil pemilu 2024, mulai dari persoalan administrasi, keterwakilan perempuan, hingga yang paling anyar mengenai masalah transparansi dokumen pencalonan presiden dan wakil presiden.

Menurut Beni, penyelenggaraan pemilu seharusnya menjadi tolok ukur kinerja KPU sebagai lembaga utama dari tiga penyelenggara pemilu bersama Bawaslu dan DKPP. Namun, praktik di lapangan menunjukkan banyak kelemahan yang harus segera dibenahi.

"Berapa banyak kasus yang kemudian disampaikan ke Mahkamah Konstitusi yang pada prinsipnya banyak catatan-catatan bagi MK terkait dengan penyelenggaraan pemilu oleh KPU sendiri," ujarnya saat menyampaikan rilis pernyataan sikap penataan ulang kelembagaan pemilu #ResetKPU secara daring, hari ini. 

Salah satu sorotan adalah putusan Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan pemungutan suara ulang (PSU) di 24 daerah. Hal ini dinilai mencerminkan lemahnya ketelitian KPU dalam menjaga proses administrasi di setiap tahapan pemilu. Beni menegaskan, akurasi dan presisi harus menjadi fokus utama agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Selain itu, keterwakilan perempuan juga dinilai masih belum optimal. Ia menyinggung adanya daerah yang tidak memenuhi syarat minimal 30% calon legislatif perempuan. "Ini tentu saja harus dilakukan oleh KPU ke depannya, sehingga ini bisa mendorong keterwakilan perempuan di seluruh daerah di Indonesia," kata Beni.

Dia juga menyoroti keputusan KPU yang sempat mengecualikan dokumen pencalonan presiden dan wakil presiden dari akses publik. Keputusan tersebut kemudian dibatalkan, namun ia menilai langkah awal KPU itu janggal. Menurutnya, dokumen administrasi pencalonan harus terbuka agar masyarakat bisa menilai rekam jejak kandidat.

Di sisi lain, Beni menilai banyak peraturan internal KPU yang tidak sinkron dengan Undang-Undang Pemilu maupun UUD 1945. Meskipun secara hukum bersifat internal, substansi aturan KPU tetap harus selaras dengan norma konstitusional. Hal ini menjadi krusial agar setiap produk hukum KPU tidak justru melanggar payung hukum yang lebih tinggi.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya momentum revisi dan kodifikasi Undang-Undang Pemilu yang tengah digagas pemerintah bersama DPR. Menurutnya, momentum tersebut harus digunakan untuk memperbaiki kualitas manajemen, sumber daya manusia, hingga produk hukum KPU di masa depan.

"Sehingga prinsip-prinsip ataupun asas yang ada dalam konstitusi itu bisa terpenuhi oleh penyelenggara pemilu," pungkas Beni. (Mir/P-1)

Read Entire Article