MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian mengklaim bahwa dulu ia memakai fasilitas pengawalan, tapi tanpa sirine – seperti ‘tot tot wuk wuk’ yang saat ini menjadi sorotan. Mantan Kapolri ini mengatakan, penggunaan pengawalan itu untuk kecepatan tugas kedinasan negara yang mengharuskannya tidak boleh terlambat.
“Sekarang tanpa pengawalan bersirene dan suara lainnya,” kata Tito dihubungi Tempo melalui pesan Whatsapp, Ahad, 21 September 2025. Sementara untuk perjalanan pribadi, ia menyatakan tidak memakai pengawalan apapun. “Hari libur sering menyetir sendiri,” kata Tito.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Tito menilai langkah Korps Lalu Lintas Polri merespons gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’ sudah baik. Dia mengatakan penggunaan sirine, strobo, rotator dalam patroli dan pengawalan pejabat publik harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Belakangan muncul gerakan bertajuk 'Stop Tot Tot Wuk Wuk'. Seruan itu ramai di media sosial sebagai bentuk protes masyarakat terhadap maraknya penggunaan sirine, strobo, dan rotator dalam patroli dan pengawalan pejabat di jalan raya. Sejumlah pengguna media sosial memperlihatkan video saat mereka menolak menepi ketika ada mobil dengan strobo yang meminta jalan. Mereka menilai sirine atau strobo hanya untuk urusan darurat.
“Kalau mau cepat ya harusnya berangkat lebih awal, bukan ‘Tot Tot Wuk Wuk’ di jalan,” kata Rinto, 32 tahun, pengemudi ojek online, saat ditemui Tempo, Sabtu, 20 September 2025. Rinto menilai suara sirine dan strobo pengawalan pejabat di jalan raya sangat mengganggu pengguna jalan lain. Menurut dia, jalan raya adalah ruang bersama.
Merespons kritik masyarakat, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agus Suryo Nugroho mengatakan dirinya membekukan sementara penggunaan pengawalan menggunakan strobo dan sirine bagi pejabat di lingkungan Korlantas. "Korlantas sementara kami bekukan. Semoga tidak usah harus pakai tot.. tot.. (suara sirine) lagi, lah," kata Agus di Mabes Polri, Jumat, 19 September 2025.
Selain telah memberhentikan sementara penggunaan pengawalan dengan sirine dan strobo di internal pejabat Korlantas, dia mengatakan akan mengevaluasi penggunaan strobo secara umum.
Adapun Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sudah mengingatkan seluruh pejabat negara untuk tidak menyalahgunakan fasilitas sirine. Juru bicara Presiden Prabowo Subianto ini meminta pejabat menghormati pengguna jalan lainnya saat berkendara sendiri dengan mobil dinas ataupun dengan pengawalan voorijder.
"Kami harus memperhatikan kepatutan, kemudian memperhatikan ketertiban masyarakat, pengguna jalan yang lain sehingga bukan berarti fasilitas tersebut (dengan) semena-mena atau semau-maunya,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 19 September 2025.
Intan Setiawanty dan Hammam Izuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini