Angklung, Gamelan, dan Gemu Famire: Cerita dari Kelas Bahasa Indonesia di Perth

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 pribadiSiswa-siswi Rehobot Christian College sedang mempraktikan Angklung. Dok: pribadi

Perth adalah kota yang tenang tapi hidup. Langitnya hampir selalu cerah, udaranya bersih, dan orang-orangnya ramah. Di kota ini, saya bertugas di bidang penerangan dan sosial budaya di KJRI Perth. Salah satu tanggung jawab saya adalah mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di sekolah-sekolah Australia Barat. Kedengarannya sederhana, tapi setiap kunjungan selalu membawa cerita baru yang tak pernah sama.

Biasanya kegiatan kami berbentuk dua arah: menerima kunjungan dari sekolah-sekolah (school excursion) atau datang langsung ke mereka lewat program Indonesia Goes to School. Sasarannya beragam, mulai dari siswa sekolah dasar sampai sekolah menengah. Meski jarak Indonesia dan Australia hanya dipisahkan laut, ternyata banyak dari mereka yang baru pertama kali mendengar langsung tentang budaya kita.

Kegiatan yang paling mudah memecah kebekuan adalah angklung. Saat pertama kali memperkenalkan alat musik ini, anak-anak biasanya ragu untuk menyentuhnya. Tapi begitu mereka sadar setiap tabung bambu punya nada sendiri, suasana langsung berubah. Dalam waktu singkat, mereka bisa memainkan “Rasa Sayange” dengan antusias. Saya selalu menikmati momen ketika nada-nada itu menyatu, lalu disambut tepuk tangan dan tawa.

 pribadiSiswa Secret Harbour Primary School berlatih Gamelan di Ruang Seni Budaya KJRI Perth. Dok: pribadi

Suatu kali kami membawa seperangkat gamelan kecil ke salah satu sekolah di pinggiran Perth. Tantangannya, mengatur agar suara kenong dan saron tidak terdengar seperti tabrakan ritme. Tapi ketika akhirnya mereka bisa memainkan satu pola sederhana bersama-sama, suasananya magis. Beberapa guru sampai merekam video sambil tersenyum. “It’s so calming,” kata salah satu dari mereka. Saya mengangguk—karena memang seperti itulah bunyi gamelan bekerja, tenang tapi menyentuh.

 Instagram KJRI PerthToddyay District High School belajar seni tari Indonesia. Source: Instagram KJRI Perth

Suatu kali, kami memperkenalkan tari Gemu Famire. Karena kekurangan instruktur, saya akhirnya ikut memimpin latihan. Saya bukan penari profesional, tapi semangat siswa-siswi itu membuat suasana cair. Gerakan mereka belum serempak, langkah kaki sering terlambat setengah beat, tapi energi yang mereka keluarkan luar biasa. Saat lagu berakhir, seluruh aula bergema oleh tawa dan sorak sorai. Seorang siswa mendekat dan bertanya, “Pak, artinya Gemu Famire itu apa?” Saya jelaskan bahwa tarian ini berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur, dan melambangkan kebahagiaan dan keceriaan dalam kebersamaan. Mereka langsung bertepuk tangan, seolah menemukan makna baru dari gerakan sederhana tadi.

Selain musik dan tari, kadang kami juga mengundang chef Indonesia yang tinggal di Perth untuk mengajar membuat sate atau martabak manis. Aroma bumbu dan kecap yang terbakar di atas wajan membuat banyak siswa penasaran. Ada yang sibuk menanyakan bahan, ada pula yang menunggu giliran mencicipi. “This is so good,” kata seorang siswa sambil menahan tawa karena lidahnya belum terbiasa dengan rasa pedas.

 Instagram KJRI PerthAntusiasme siswa Northshore Chrsitian Grammar College membuat masakan khas Indonesia, dipandu Chef David Wijaya. Source: Instagram KJRI Perth

Setiap kegiatan seperti itu selalu meninggalkan kesan. Melihat anak-anak Australia menyapa dengan “Apa kabar, Pak?” atau menulis “Terima kasih” di kertas warna-warni terasa seperti hadiah kecil bagi kami. Bahasa Indonesia mungkin bukan bahasa dunia, tapi lewat kelas-kelas kecil di Perth, saya belajar bahwa bahasa bisa menjadi jembatan sederhana yang mempertemukan dua bangsa—tanpa politik, tanpa basa-basi, hanya lewat tawa dan rasa ingin tahu.

Dan setiap kali saya mendengar gamelan dimainkan oleh tangan-tangan muda di negeri seberang, saya tahu: Bahasa Indonesia sedang hidup, tidak hanya di tanah air, tapi juga di hati mereka yang baru pertama kali mengenalnya

Read Entire Article