Moskow (ANTARA) - Bandara Internasional Brussel, Belgia, membatalkan separuh penerbangan yang dijadwalkan berangkat di hari Minggu (21/9) setelah serangan siber yang melumpuhkan sistem check-in dan boarding, ungkap pihak administrasi bandara setempat pada Sabtu (20/9).
"Terjadi serangan siber pada Jumat malam, 19 September, terhadap penyedia layanan sistem check-in dan boarding yang memengaruhi beberapa bandara di Eropa, termasuk di Bandara Brussel," demikian menurut pernyataan pihak administrasi bandara.
"Ini berarti saat ini hanya check-in dan boarding manual yang tersedia... Hal ini berdampak besar pada jadwal penerbangan dan sayangnya akan menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan," lanjut pernyataan tersebut.
Pihak bandara memperingatkan bahwa masalah check-in penumpang dapat berlanjut hingga Senin, 22 September 2025.
Serangan siber pada Jumat (19/9) malam menargetkan perusahaan teknologi pertahanan dan penerbangan AS, Collins Aerospace, yang menyediakan sistem check-in dan boarding penumpang di bandara-bandara Eropa, termasuk di Brussel, Berlin, dan London.
Collins Aerospace menegaskan serangan tersebut menargetkan perangkat lunak MUSE miliknya, yang digunakan untuk check-in penumpang dan drop bagasi di beberapa bandara, menurut laporan surat kabar Inggris, The Independent.
“Dampaknya terbatas pada check-in elektronik dan drop bagasi, dan dapat diatasi dengan operasi manual,” kata perusahaan itu dalam pernyataan resmi.
Perusahaan teknologi tersebut menambahkan pihaknya sedang berupaya memulihkan fungsionalitas penuh operasional “secepat mungkin.”
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Serangan siber ganggu penerbangan di sejumlah bandara besar Eropa
Baca juga: Peretas serang bandara Malaysia, PM Anwar tolak bayar tebusan
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.