Presiden Iran soal Gaza: Masalahnya Bukan di Israel atau AS, Tapi...

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN --Presiden Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa persatuan dan solidaritas di antara umat Islam adalah kunci untuk melawan penindasan. Pernyataannya sekaligus mengingatkan bahwa perpecahan hanya memberi keberanian kepada Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan di Gaza dan di seluruh kawasan.

Berbicara dalam Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-39 di Teheran, Senin (8/9/2025), Pezeshkian mengatakan umat Islam harus bertindak sebagai kesatuan untuk melindungi hak-hak mereka. Ini sekaligus mencegah terjadinya kekejaman lebih lanjut.

“Jika umat Islam bersatu dan menghindari perpecahan, kaum Zionis tidak akan pernah mampu melakukan kejahatan seperti itu di Gaza dan negara-negara regional,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa Nabi Muhammad mengutamakan persaudaraan dan keterikatan di antara kabilah dan komunitas. Dia mendesak para pengikut masa kini untuk meneladani warisan tersebut.

“Jika kita benar-benar pengikut Nabi, maka dengan persatuan dan solidaritas kita, kita tidak boleh membiarkan rezim Zionis yang brutal melakukan kejahatan ini di hadapan umat Islam dan dunia,” kata Pezeshkian.

Ia menekankan bahwa masalah sesungguhnya bukan terletak pada Israel atau Amerika Serikat, melainkan pada perpecahan di kalangan umat Islam itu sendiri.

“Jika komunitas Islam bersatu, tidak ada kekuatan yang berani merampas hak-hak umat Islam,” tambahnya, seraya menegaskan bahwa persatuan tetap menjadi satu-satunya jalan menuju kemenangan.

Pezeshkian juga mengkritik standar ganda Barat, dengan mengatakan bahwa bahkan tindakan terkecil di dalam komunitas Islam diputarbalikkan dan dilabeli sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

“Mereka menuduh kita melanggar hak asasi manusia, sementara versi hak asasi manusia mereka tidak menyisakan anak-anak, perempuan, dan orang tua ketika mereka melakukan genosida. Mereka tidak tahu apa-apa tentang kemanusiaan. Namun, perselisihan internal kitalah masalah nyata. Mereka memanfaatkan perbedaan kita untuk menjual senjata ke negara-negara Islam,” katanya.