Antusiasme membagikan momen liburan di media sosial bisa jadi bumerang. Seorang wanita asal Irlandia yang tinggal di Australia, Melissa Doherty, harus menelan pil pahit setelah penerbangannya dibatalkan oleh orang asing, hanya karena ia tanpa sengaja membagikan nomor pemesanan tiketnya (kode booking) secara online.
Dilansir travel.nine.com.au, dalam TikTok-nya, Doherty menceritakan bagaimana liburan impiannya dari Cairns menuju Singapura harus berakhir sebelum dimulai. Ia mengaku sangat bersemangat hingga memposting video tentang perjalanannya, namun tanpa disadari, nomor booking dan nama belakangnya terlihat jelas di video tersebut.
“Aku tidak pernah menyangka hal seperti ini bisa terjadi. Aku hanya ingin berbagi rasa senang, tidak berpikir ada orang yang akan memanfaatkannya,” ujarnya.
Sayangnya, informasi sederhana seperti kode pemesanan (booking reference) dan nama lengkap sudah cukup bagi seseorang untuk masuk ke sistem pemesanan maskapai dan bahkan membatalkan penerbangan tersebut. Itulah yang terjadi padanya.
“Seseorang yang sangat iri hati membatalkan penerbanganku. Aku tidak percaya ada orang yang bisa sejahat itu,” tambahnya.
Doherty mengaku menyesal, apalagi ia bukanlah influencer besar dan hanya memiliki beberapa ribu pengikut. Namun insiden itu menjadi peringatan penting bagi para pelancong modern, terutama di era ketika hampir setiap momen perjalanan ingin diabadikan dan dibagikan.
Para ahli keamanan perjalanan menegaskan bahwa membagikan detail penerbangan atau foto boarding pass di media sosial bisa sangat berbahaya.
Barcode di boarding pass dapat berisi data sensitif seperti nomor frequent flyer, informasi kontak, bahkan nomor paspor. Dengan data itu, pelaku bisa mengakses akun maskapai, mencuri poin miles, atau membuat perubahan pada pemesanan.
Pakar perjalanan Eunice dari Theory of Simple mengingatkan traveler agar selalu berhati-hati.
“Ada banyak orang di luar sana yang bisa memanfaatkan data itu untuk membuat hidup Anda sangat merepotkann" katanya.
Kasus serupa pernah menimpa mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, pada tahun 2020. Dari foto Read Entire Article