INFO NASIONAL — Pemerintah Kota Padang bersama DPRD Kota Padang menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 Kota Padang. Peringatan tahun ini mengangkat tema “Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City” yang bukan hanya simbolik, tetapi juga menjadi penanda arah strategis pembangunan kota ke depan.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, dalam pidatonya menegaskan bahwa Kota Padang tengah bersiap menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) dalam bidang gastronomi. “Menjadi bagian dari jaringan kota kreatif dunia berarti memaksimalkan potensi kuliner dan budaya lokal sebagai penggerak kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya, Kamis, 7 Agustus 2025 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai langkah konkret, Pemko Padang mempercepat revitalisasi kawasan Kota Tua Padang sebagai episentrum budaya dan pariwisata. Kehadiran Padang sebagai tuan rumah Rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang akan dihadiri lebih dari 250 kota/kabupaten kreatif turut memperkuat ambisi global kota ini.
Dalam aspek pembangunan, Wali Kota menyampaikan bahwa Padang berhasil bangkit dari kontraksi ekonomi -1,86 persen pada 2021 menjadi pertumbuhan 4,65 persen di tahun 2024. Tingkat kemiskinan turun menjadi 4,06 persen, dan kemiskinan ekstrem ditekan hingga nol persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Padang pun menyentuh angka 84,38—tertinggi di Sumatera Barat dan melampaui rerata nasional. Pencapaian ini ditopang oleh program-program strategis seperti BPJS gratis bagi lebih dari 23 ribu warga, serta beasiswa Kartu Padang Juara yang berhasil mengirim enam mahasiswa ke luar negeri dalam skema double degree.
Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, memberikan sejumlah catatan kritis, terutama terkait tantangan urbanisasi. Ia menekankan pentingnya penyusunan Master Plan Pengendalian Banjir, serta peningkatan kualitas layanan publik, termasuk dalam pengelolaan sampah, pencegahan narkoba, dan penanganan konflik sosial. Ia juga menyoroti rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang baru sekitar 29 persen dari total APBD. “Kemandirian fiskal harus menjadi agenda prioritas agar kita bisa membiayai pembangunan tanpa bergantung penuh pada transfer pusat,” ujarnya.
Perayaan HUT ke-356 Kota Padang juga menjadi refleksi atas perjuangan sejarah, merujuk pada peristiwa penyerangan laskar Pauh dan Koto Tangah terhadap loji-loji Belanda di Muaro Padang pada 7 Agustus 1669. Wali Kota Fadly menekankan bahwa semangat kolektif itulah yang terus menginspirasi pembangunan kota.
Menutup pidato, Fadly dan Muharlion menyerukan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. Mereka menegaskan bahwa momentum peringatan ini bukan hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk merancang masa depan Kota Padang yang lebih inklusif, kreatif, dan mendunia.(*)