Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 600 jemaah Syiah di Irak sempat dirawat di rumah sakit akibat kebocoran di stasiun pengolahan air di rute antara dua kota suci Syiah, Najaf dan Karbala, Minggu. Mereka rata-rata mengalami masalah pernapasan setelah menghirup klorin yang terkontaminasi di pipa air.
Mengutip Arab News, Senin (11/8/2025), Kementerian Kesehatan Irak mengatakan ada 621 kasus sesak napas telah dicatat menyusul kebocoran gas klorin di Karbala. Meski sempat dirawat, mereka seluruhnya dalam kondisi baik.
"Semua telah menerima perawatan yang diperlukan dan meninggalkan rumah sakit dalam kondisi baik," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara itu, pasukan keamanan yang bertugas melindungi para jemaah mengatakan insiden itu disebabkan oleh "kebocoran klorin dari stasiun air di jalan Karbala-Najaf". Sebagian besar infrastruktur di Irak dalam kondisi rusak akibat konflik dan korupsi yang telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan standar keselamatan yang sering kali tidak dipatuhi.
Pada bulan Juli, kebakaran besar di sebuah pusat perbelanjaan di kota Kut, Irak timur, menewaskan lebih dari 60 orang. Menurut pihak berwenang, banyak dari korban tersebut meninggal karena sesak napas di toilet.
Insiden ini terjadi saat jutaan jemaah Muslim Syiah diperkirakan akan menuju Karbala. Di sana terdapat makam Imam Hussein dan saudaranya, Abbas, yang sangat dihormati.
Mereka akan memperingati Arbaeen. Yaitu periode 40 hari berkabung di mana umat Syiah mengenang wafatnya Hussein, cucu Nabi Muhammad.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Gimana Peluang Sektor Kesehatan di RI?