Liputan6.com, Jakarta Rutinitas mandi sering kali dianggap hal biasa yang tak memerlukan banyak pertimbangan. Padahal, produk yang kamu pilih untuk mandi bisa sangat berpengaruh pada kesehatan kulit. Mulai dari sabun batangan, sabun cair, hingga shower oil, masing-masing memiliki karakteristik dan efek yang berbeda terhadap kelembapan, pH, dan perlindungan kulit.
Tak jarang, kulit kering, gatal, atau mudah iritasi justru dipicu oleh sabun yang tidak cocok. Ini disebabkan oleh perbedaan bahan aktif seperti surfaktan, kadar pH, serta kandungan pelembap yang tidak semua sabun miliki secara seimbang. Beberapa sabun justru terlalu kuat membersihkan, sehingga mengikis minyak alami pelindung kulit (skin barrier).
Menurut American Academy of Dermatology dan jurnal Dermatitis (2018), pemilihan sabun yang tidak tepat bisa memicu gangguan kulit jangka panjang, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, eczema, atau tinggal di daerah beriklim kering. Maka dari itu, penting untuk memahami karakter tiap jenis sabun sebelum memilihnya sebagai bagian dari rutinitas harian.
Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara sabun batangan, sabun cair, dan shower oil, termasuk kelebihan, kekurangan, dan kecocokan jenis kulitnya. Simak ulasan selengkapnya.
1. Sabun Batangan (Bar Soap): Cocok untuk Kulit Berminyak
Sabun batangan merupakan bentuk sabun paling tradisional dan umum dijumpai. Terbuat dari campuran lemak dan alkali seperti sodium hydroxide, sabun batangan bekerja efektif untuk membersihkan kotoran, minyak, dan bakteri.
Namun, menurut Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2016), sabun batangan cenderung memiliki pH tinggi (9–10) yang bisa mengganggu pelindung asam alami kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih kering dan rentan iritasi, terutama pada pemilik kulit sensitif atau eczema.
Sabun batangan cocok untuk orang dengan kulit berminyak dan aktivitas tinggi, seperti atlet atau pekerja lapangan, karena efek pembersihannya yang kuat. Tapi sebaiknya hindari penggunaan pada wajah atau area kulit kering, kecuali sabun diformulasikan dengan bahan emolien seperti glycerin atau shea butter.
2. Sabun Cair (Liquid Soap): Lebih Lembut dan Higienis
Sabun cair kini semakin populer karena teksturnya lebih lembut dan penggunaannya dinilai lebih higienis (tidak bersentuhan langsung dengan tangan orang lain). Sabun ini umumnya diformulasikan dengan surfactant ringan seperti sodium laureth sulfate (SLES) yang lebih ramah untuk kulit.
Dalam Indian Journal of Dermatology (2021), sabun cair cenderung memiliki pH mendekati netral (5,5–7), yang lebih bersahabat dengan mikrobioma kulit. Banyak produk sabun cair juga diperkaya dengan pelembap seperti aloe vera, ceramide, dan niacinamide.
Sabun jenis ini cocok untuk semua jenis kulit, terutama kulit normal hingga kering. Namun, karena kandungan airnya tinggi, sabun cair lebih rentan ditumbuhi mikroba jika kemasan tidak bersih atau kedaluwarsa. Pastikan menutup botol rapat dan tidak digunakan melebihi masa pakai.
3. Shower Oil: Membersihkan Sekaligus Melembapkan
Shower oil adalah produk pembersih berbahan dasar minyak yang berubah menjadi emulsi lembut saat terkena air. Formulasi ini sangat cocok untuk kulit kering, sensitif, atau penderita dermatitis atopik karena tidak mengikis minyak alami kulit.
Menurut British Journal of Dermatology (2020), shower oil terbukti membantu memperbaiki skin barrier dan mengurangi TEWL (transepidermal water loss) lebih efektif dibanding sabun biasa. Kandungan seperti jojoba oil, sweet almond oil, atau oat oil menjadi pelengkap kelembapan alami kulit.
Meskipun tidak menghasilkan banyak busa, shower oil tetap membersihkan dengan baik dan justru mengurangi gesekan berlebih di kulit. Ideal digunakan saat cuaca dingin atau untuk bayi, lansia, serta penderita eczema.
4. Perbandingan Singkat Sabun Batang vs Sabun Cair vs Shower Oil
1. Sabun Batangan (Bar Soap)
- Memiliki pH tinggi (sekitar 9–10) sehingga cenderung membuat kulit kering.
- Paling cocok untuk kulit berminyak atau orang dengan aktivitas tinggi seperti atlet.
- Membersihkan secara maksimal, tapi bisa merusak skin barrier jika digunakan terlalu sering.
- Lebih hemat dan minim kemasan, tapi bisa kurang higienis jika digunakan bersama-sama.
2. Sabun Cair (Liquid Soap)
- Umumnya memiliki pH netral hingga mendekati pH kulit (5,5–7), sehingga lebih lembut.
- Cocok untuk semua jenis kulit, terutama normal hingga kering.
- Biasanya mengandung bahan tambahan seperti pelembap, vitamin, atau antibakteri.
- Lebih higienis karena menggunakan pump atau botol, tapi rentan terkontaminasi jika kemasan terbuka atau kedaluwarsa.
3. Shower Oil
- Mengandung minyak alami yang berubah menjadi emulsi saat terkena air.
- Sangat cocok untuk kulit kering, sensitif, atau penderita eczema karena tidak mengikis minyak alami kulit.
- Tidak menghasilkan banyak busa, tapi tetap membersihkan secara efektif.
- Harganya cenderung lebih mahal dan lebih cocok digunakan dalam kondisi kulit tertentu atau cuaca dingin.
5. Tips Memilih Sabun Berdasarkan Kondisi Kulit
- Kulit berminyak → gunakan sabun batangan atau cair tanpa tambahan minyak.
- Kulit kering/sensitif → pilih sabun cair tanpa pewangi atau shower oil dengan bahan alami.
- Kulit normal → sabun cair bisa jadi pilihan fleksibel, asal tidak mengandung alkohol tinggi.
- Kulit dengan masalah jerawat badan → gunakan sabun yang mengandung salicylic acid atau sulfur.
Jika kamu sedang dalam perawatan kulit dokter, sebaiknya konsultasikan sabun yang digunakan agar tidak menimbulkan iritasi tambahan.