Liputan6.com, Jakarta Car Free Day (CFD) dikenal sebagai penutupan jalan raya secara sementara, umumnya di hari Minggu untuk digunakan masyarakat berkegiatan. Seperti olahraga, jalan-jalan, dan hal lainnya.
“CFD bukan semata-mata menutup kendaraan untuk masuk tetapi membuka jalan bagi masyarakat untuk punya aktivitas fisik dan aktivitas sosial,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam acara ASEAN Car Free Day (ACFD 2025) di Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (14/9/2025).
Dengan adanya pembukaan jalan untuk aktivitas olahraga, ia berharap setiap masyarakat bisa sehat secara fisik dan mental.
“Jadi mereka sehat secara fisik, sehat secara mental. Ini selain tadi jalan bersama juga ada layanan cek kesehatan, ada cek kesehatan fisik, cek kesehatan mental dan juga layanan untuk jenis-jenis olahraga yang pas,” kata Pratikno.
“Jadi pemerintah melalui program pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan semata-mata untuk mengetahui penyakit. Yang utama adalah untuk mencegah penyakit,” ujarnya.
Dia juga menyaksikan semangat para lanjut usia (lansia) dalam mengikuti olahraga tai chi. Menurutnya, ini adalah salah satu contoh bahwa CFD menjadi ruang untuk komunitas berolahraga bersama.
“Oh ya ini contohnya kan ini tampil juga banyak komunitas-komunitas salah satunya tai chi. Menarik juga tai chi dan banyak olahraga yang lain, nah ini harapannya CFD juga memberikan ruang bagi komunitas olahraga-olahraga gembira begitu yang bisa dilaksanakan bersama-sama,” ujarnya.
Turunkan Penyakit Pembuluh Darah, Salah Satunya dengan Olahraga di CFD
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa Cek Kesehatan Gratis (CKG) menunjukkan tiga penyakit tertinggi.
“Kita tahu bahwa dari hasil pemeriksaan kesehatan gratis ada beberapa hal yang tinggi angka kasusnya antara lain hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi,” ujar Dante.
Dia menambahkan, tiga penyakit ini adalah penyumbang penyakit pembuluh darah terbesar dan menyebabkan kematian terbesar di Indonesia.
“Dan sebenarnya orang tidak perlu harus jadi diabetes, hipertensi, dislipidemia kalau melakukan kegiatan olahraga secara teratur,” ujarnya.
Maka dari itu, sebagai langkah promotif dan preventif, Kemenkes mendorong masyarakat untuk berolahraga tiga sampai empat kali seminggu selama 40 menit. Termasuk olahraga di CFD.
“Itu bisa mencegah dan menurunkan gula darah, bisa menurunkan hipertensi tekanan darahnya, dan bisa memperbaiki kolesterolnya. Selain menjaga makan, kegiatan ini (ACFD) dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat nanti turun tensinya, turun gula darahnya, turun kolesterol dan sebagainya,” harapnya.
Pengenalan CFD ke Negara Lain
Dalam kegiatan ini, Dante dan Pratikno menyaksikan masyarakat berkegiatan di CFD Thamrin, Jakarta Pusat. Seperti senam hingga olahraga tai chi yang diikuti oleh para lanjut usia (lansia).
Dante turut mengajak pihak ASEAN untuk ikut serta dalam acara di Minggu pagi itu. Bukan tanpa alasan, menurutnya ini adalah bentuk pengenalan CFD ke negara-negara lain.
“Kenapa kita harus bekerja sama dengan ASEAN? Untuk menunjukkan kepada negara-negara ASEAN bahwa kegiatan promotif dan preventif dalam bentuk kerja nyata dengan aktivitas olahraga ini sudah dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan di Indonesia,” ucap Dante.
“Mereka tadi tertarik, mereka baru tahu bahwa ada Car Free Day dan mereka akan mensosialisasikan ke tempat instansinya masing-masing di negara-negara ASEAN itu untuk ikut Car Free Day yang ada di setiap hari Minggu,” tutupnya.