7 Manfaat Biji Mahoni untuk Kesehatan, Ini Kandungan, Cara Konsumsi, dan Efeknya bagi Tubuh

Liputan6.com, Jakarta Tanaman mahoni (Swietenia macrophylla) dikenal luas sebagai sumber kayu berkualitas tinggi. Namun, selain kayunya yang bernilai ekonomi, biji mahoni juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Selatan, India, dan Tiongkok. Dalam pengobatan tradisional, biji mahoni dikenal sebagai “skyfruit” dan dipercaya mampu mengatasi berbagai keluhan seperti diabetes, hipertensi, dan masalah pencernaan.

Beberapa penelitian ilmiah telah dilakukan untuk mengetahui potensi biji mahoni bagi kesehatan manusia. Kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, limonoid, polifenol, dan berbagai minyak esensial menjadikan biji ini kaya akan manfaat. Namun, penting juga memperhatikan takaran penggunaannya karena konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, termasuk gangguan hati.

Liputan6.com akan membahas secara lengkap manfaat biji mahoni untuk kesehatan, kandungan senyawa aktifnya, cara mengonsumsinya dengan aman, serta menjawab pertanyaan umum seputar penggunaannya, Selasa (5/8/2025).

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni memiliki efek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) yang signifikan. Limonoid seperti swietenine dan swietenolide yang terkandung dalam biji mahoni bekerja dengan menstimulasi sekresi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh. Studi pada hewan uji telah menunjukkan penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian ekstrak biji mahoni (NCBI, 2024).

2. Mengontrol Tekanan Darah

Biji mahoni juga berfungsi sebagai antihipertensi alami. Kandungan flavonoid di dalamnya membantu meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah. Efek ini didukung oleh kemampuan flavonoid dalam meningkatkan produksi oksida nitrat (NO), senyawa yang melebarkan pembuluh darah.

3. Menangkal Radikal Bebas

Biji mahoni kaya akan antioksidan seperti flavonoid dan polifenol. Zat-zat ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel dan menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti kanker, penuaan dini, dan gangguan degeneratif (Research J. Pharm. and Tech., 2023).

Sebuah studi oleh Universitas Airlangga (2023) menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni dapat mempercepat proses penyembuhan luka, terutama setelah pencabutan gigi. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah makrofag (sel imun) di area luka yang mempercepat proses regenerasi jaringan. Dosis optimal yang ditemukan dalam studi tersebut adalah 50 mg/200 g berat badan hewan uji.

5. Mendukung Kesehatan Hati

Meskipun terdapat laporan kasus cedera hati akibat konsumsi berlebihan ekstrak biji mahoni, dalam takaran yang tepat, senyawa limonoid di dalamnya diduga memiliki efek hepatoprotektif. Artinya, bisa membantu melindungi hati dari kerusakan akibat radikal bebas atau toksin lainnya. Namun, efek ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

6. Meningkatkan Sistem Imun

Flavonoid dalam biji mahoni memiliki sifat imunostimulan. Ini berarti dapat meningkatkan respon imun tubuh, memperkuat pertahanan terhadap infeksi virus dan bakteri. Flavonoid bekerja dengan merangsang produksi sitokin dan aktivasi monosit menjadi makrofag.

7. Potensi Sebagai Antikanker

Beberapa senyawa limonoid seperti andirobin dan swietemahonin yang ditemukan dalam biji mahoni memiliki potensi antineoplastik atau anti-tumor. Studi in-vitro menunjukkan efek penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker, meskipun hal ini masih belum diuji secara klinis pada manusia.

Berdasarkan hasil analisis fitokimia (NCBI, 2024), biji mahoni mengandung lebih dari 50 senyawa aktif, yang terdiri dari:

• Limonoid: seperti swietenine, swietenolide, andirobin, swietemahonin, dan proceranolide, yang memiliki aktivitas biologis sebagai antihipertensi, antidiabetes, dan antiinflamasi.
• Flavonoid (quercetin): senyawa antioksidan kuat yang mendukung imun dan mempercepat penyembuhan luka.
• Polifenol dan katekin: berperan sebagai antioksidan alami.
• Steroid dan ester asam lemak: membantu menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
• Minyak esensial: yang bersifat antiseptik dan membantu proses detoksifikasi.

Cara Konsumsi Biji Mahoni

Meskipun tersedia dalam bentuk biji kering, ekstrak, hingga kapsul, cara konsumsi biji mahoni harus diperhatikan untuk menghindari efek samping, terutama pada hati.

1. Konsumsi Tradisional

• Biji dikeringkan dan ditumbuk: bubuk ini dapat diseduh dengan air panas sebanyak 1/4 sendok teh sekali sehari.
• Rasa sangat pahit, sehingga biasanya dicampur madu untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

2. Konsumsi dalam Bentuk Ekstrak

• Dosis umum: 325 mg/kg berat badan per hari, seperti yang dilaporkan oleh Pichika (2015) dalam studi toksisitas akut pada hewan.
• Hindari konsumsi jangka panjang tanpa pengawasan medis karena dapat menimbulkan hepatotoksisitas (kerusakan hati).

3. Bentuk Suplemen

• Tersedia di pasaran dalam bentuk kapsul, biasanya digabungkan dengan herbal lain.
• Pastikan produk terdaftar BPOM dan konsultasikan dengan tenaga medis sebelum konsumsi rutin.

1. Apakah biji mahoni aman dikonsumsi setiap hari?

Tidak disarankan untuk konsumsi harian tanpa pengawasan karena beberapa laporan menunjukkan risiko kerusakan hati akibat konsumsi jangka panjang atau dosis tinggi.

2. Apakah biji mahoni bisa menyembuhkan diabetes?

Biji mahoni memiliki efek menurunkan gula darah, namun tidak bisa menggantikan pengobatan medis. Konsultasikan dengan dokter sebelum digunakan sebagai pendamping terapi.

3. Apakah ibu hamil boleh mengonsumsi biji mahoni?

Belum ada cukup bukti ilmiah tentang keamanan biji mahoni untuk ibu hamil. Sebaiknya dihindari.

4. Bagaimana cara mengurangi rasa pahit biji mahoni?

Campurkan dengan madu atau kapsulkan dalam gelatin kosong untuk menutupi rasa pahit saat dikonsumsi.

5. Apakah biji mahoni bisa digunakan untuk luka luar?

Ya, berdasarkan studi, ekstrak biji mahoni dapat membantu penyembuhan luka dengan meningkatkan jumlah makrofag. Namun penggunaannya sebaiknya dalam bentuk salep/topikal yang sudah diformulasikan secara aman.

Referensi:

• National Center for Biotechnology Information (NCBI). Mahogany Seed Overview. www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses Oktober 2024.
• Research Journal of Pharmacy and Technology. The Effect of Mahogany Seeds Extract on Wound Healing in Wistar Rats. Vol.16(3), Maret 2023.
• Pichika MR et al. (2015). Acute oral toxicity study of Swietenia macrophylla seeds. Sprague Dawley Rats.
• Koh TJ, DiPietro LA. Inflammation and Wound Healing: The Role of the Macrophage. Expert Rev Mol Med. 2011;13:e23.
• Hollmann MW, Durieux ME. Local Anesthetics and the Inflammatory Response. Anesthesiology. 2000;93(3):858–875.