Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini muncul sebuah himbauan mengejutkan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, terkait permainan Roblox sedang viral.
Dalam pernyataannya pada Senin, 4 Agustus 2025, Mendikdasmen mengimbau orang tua agar lebih waspada terhadap permainan kini sedang viral di kalangan anak-anak
“Terkadang anak-anak meniru apa yang mereka lihat, sehingga praktek kekerasan yang ada di berbagai game bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak," papar Mendikdasmen, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, game Roblox mengandung konten kekerasan dan unsur tidak pantas, terutama bagi anak-anak yang secara psikologis belum matang.
Selain itu, Roblox juga memiliki beberapa isu permasalahan seperti cyberbullying, predator anak, hingga kasus pembelanjaan tanpa izin oleh anak-anak yang belum paham transaksi digital.
Karenanya, ia menekankan pengawasan orang tua sangat penting untuk menjaga tumbuh kembang mental anak di era digital saat ini.
Cara Pantau Pola Perilaku Anak di Dunia Online
Isu ini membuat sebagian besar orang tua cemas dan khawatir akan perkembangan pola perilaku anak, karena tidak adanya media untuk memberikan keamanan dari permasalahan tersebut.
Meskipun Roblox membawa permasalahan terbilang cukup berbahaya, sebenarnya masih ada beberapa cara untuk memantau pola perilaku anak di kehidupan online.
Dilansir WizCase, aplikasi seperti Bark, Qustodio, Famisafe, dapat memberikan kemudahan bagi orang tua untuk memantau durasi anak bermain, interaksi anak di media sosial, atau bahkan memblokir Roblox dari perangkat anak sepenuhnya.
Daftar Aplikasi Parental Control
Bark: aplikasi dengan segudang fitur kontrol dengan sejumlah fitur ditawarkan:
- Dengan aplikasi ini orang tua dapat mengatur waktu layar, menajadwalkan kapan Roblox tersedia untuk perangkat anak
- Selain itu, memantau interaksi media sosial dan email di 30+ aplikasi juga dapat dilakukan untuk menjaga keamanan anak
Qustodio: aplikasi monitoring kegiatan anak dalam berselancar di dunia online dengan fitur di bawah ini:
- Bingung dengan apa yang diakses oleh anakmu, pasang aplikasi ini untuk mengatur waktu akses anak per hari, atau bahkan memblokir Roblox
- Selanjutnya, agar orang tua lebih merasa aman, laporan terperinci akan dikirimkan, menunjukkan aktivitas online anak.
Famisafe: aplikasi pembatasan waktu bermain anak yang memiliki fitur sebagai berikut:
- Masih hadir dengan fitur yang sama, yakni pembatasan akses layar pada perangkat anak.
- Dukungan filter deteksi cyberbullying dan percakapan tidak pantas untuk menjaga anak dari trauma pembulian.
Masalah Lama Yang Kembali Mencuat
Sebelumnya, permasalahan isu cyberbullying, predator anak, dan pembelanjaan tanpa izin, memang telah menjadi momok dari sebagian besar game online dari dulu.
Bahkan, Entertainment Software Rating Board (ESRB) selaku lembaga penerbitan batasan umur akses suatu game tidak bisa memberikan penilaian batasan umur untuk game online khususnya dengan gameplay multiplayer pada sektor interaksi sosial di dalam game.
Meskipun ESRB dapat memberikan penilaian batasan umur pemain suatu game di sektor grafis, suara, dan cerita yang disajikan, mereka masih belum bisa memberikan standar batasan umur pemain untuk sektor interaksi sosial.
Hal ini mungkin terjadi karena luasnya jejaring internet, dimana sampai saat ini tidak ada batasan umur bagi seseorang yang ingin melakukan akses. Semua orang termasuk anak kecil bebas bertindak di dalam jaringan internet.
Oleh karena itu, cara satu-satunya untuk melindungi anak dari segala macam ancaman di media sosial dan game online hanyalah aturan dan himbauan dari orang tua mereka sendiri.
Dengan membatasi akses gadget bagi anak di bawah umur, dan menciptakan lingkungan pertemanan anak tanpa atau minim adanya interaksi media sosial, langkah ini dinilai cukup baik.
Mungkin kedepannya kamu sebagai orang tua bisa berkomunikasi dengan orang tua dari teman anakmu untuk memfasilitasi lingkungan pertemanan minim interaksi media sosial.