Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, kolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, memberikan edukasi ke masyarakat agar melek keuangan di ajang Kediri Financial Festival (Finfest) 2025.
Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha mengemukakan penyelenggaraan Kediri Financial Festival (Finfest) 2025 merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri, OJK, Bank Indonesia, LPS, FKIJK, serta seluruh lembaga jasa keuangan yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Kediri.
"Kolaborasi ini, lanjutnya, bukan sekadar urusan angka dan transaksi, melainkan juga menyangkut penguatan ekonomi rakyat dan pemerataan kesejahteraan," katanya di Kediri, Minggu.
Ia mengapresiasi kegiatan ini. Lewat kegiatan ini, masyarakat diberikan edukasi terkait dengan keuangan.
“Saya mengajak masyarakat untuk lebih melek keuangan, lebih mudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan, serta lebih mandiri dalam mengelola keuangan pribadi dan usaha,” kata Gus Qowim, sapaan akrabnya.
Wawali menambahkan Kediri Financial Festival (Finfest) 2025 ini sekaligus menjadi ruang bagi UMKM lokal untuk tampil dan menunjukkan produk-produk terbaiknya.
Ada puluhan booth UMKM binaan pemerintah dan lembaga jasa keuangan mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelaku industri dan masyarakat.
"Inilah bentuk nyata dari economic empowerment yang tidak hanya memberikan kail berupa modal, tetapi juga kolamnya berupa akses, pendampingan, dan pasar," kata dia.
Gus Qowim, sapaan akrabnya juga menambahkan, selain menjadi wadah edukasi keuangan, Kediri Financial Festival (Finfest) 2025 juga telah menjadi kegiatan ikonik Kota Kediri yang selalu menarik minat masyarakat dari berbagai daerah.
Ajang ini juga berkontribusi terhadap program Kediri City Tourism, yang memperkuat citra Kota Kediri sebagai kota yang tidak hanya religius dan edukatif, tetapi juga memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif dan industri keuangan.
"Semoga melalui ajang ini tercipta kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mewujudkan Kota Kediri yang Mapan,” kata Gus Qowim.
Sementara itu, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri mengatakan Kediri Financial Festival (Finfest) 2025 bukan sekadar pameran, tetapi juga ruang kolaborasi dan harapan baru bagi masyarakat Kediri.
Dirinya menegaskan bahwa akses keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan adalah hak seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Dalam kegiatan yang berlangsung Sabtu-Minggu (18-19/10) di Balai Kota Kediri, Ismi, sapaan akrabnya ingin agar kegiatan dengan tema Finfest ‘Sustainability Finance: Empowering Kediri’s Economy’ tersebut tidak hanya menjadi slogan.
Pihaknya mendorong penerapan keuangan berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Selain itu, kegiatan ini juga memberdayakan ekonomi lokal, khususnya UMKM dan sektor produktif, melalui akses keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
"Kegiatan ini mewujudkan ekosistem keuangan yang sehat dan tangguh guna mendukung visi pembangunan Sapta Cita Kota Kediri serta program Kediri City Tourism,” kata dia.
Festival keuangan ini menghadirkan beragam kegiatan mulai dari pameran lembaga jasa keuangan, bazar UMKM, hingga talkshow edukatif seputar literasi keuangan.
Ada juga StockLab Competition, pemilihan Duta Literasi Keuangan, serta hiburan musik.
Baca juga: Pemkot Kediri gandeng OJK edukasi anak soal pengelolaan uang
Baca juga: OJK Kediri sebut penyaluran kredit didominasi untuk UMKM
Baca juga: OJK pantau ketat sembilan BPR Jatim untuk penuhi modal inti
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.