Tokyo (ANTARA) - Dengan pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba, Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) yang berkuasa di Jepang bersiap menghadapi perebutan kursi pemimpin yang memanas seiring sejumlah kandidat utama telah menyatakan niat mereka untuk mencalonkan diri.
Mantan menteri luar negeri Jepang Toshimitsu Motegi pada Senin mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri, dengan berjanji akan mendedikasikan seluruh pengalaman politiknya untuk partai dan pemerintah. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi juga telah memutuskan untuk mencalonkan diri, menurut laporan Kyodo News yang mengutip sumber internal partai.
LDP diperkirakan akan menyelesaikan prosedur pemungutan suara untuk pemilihan itu paling cepat pada Selasa (9/9), menurut laporan tersebut.
Baik Motegi maupun Hayashi ikut serta dalam pemilihan pemimpin tahun lalu. Motegi, yang merupakan seorang politikus senior, juga pernah menjabat sebagai kepala kebijakan LDP.
Calon potensial lainnya meliputi mantan menteri keamanan ekonomi Jepang Sanae Takaichi dan Menteri Pertanian Jepang Shinjiro Koizumi.
Ishiba pada Minggu mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri di tengah meningkatnya seruan agar dia bertanggung jawab atas kekalahan partai itu dalam pemilihan umum.
Pada Juli 2025, koalisi berkuasa Jepang kehilangan mayoritas kursinya di Dewan Penasihat (House of Councillors) Jepang, yang menandakan ketidakpuasan mendalam terhadap pemerintah di kalangan masyarakat.
Kekalahan itu mengikuti hasil serupa dalam pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2024, yang membuat blok yang berkuasa tersebut menjadi minoritas di kedua kamar parlemen, kondisi yang baru pertama kali terjadi sejak LDP didirikan pada 1955.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.