Ankara (ANTARA) - Badai tropis Tapah melanda wilayah Provinsi Guangdong, China selatan pada Senin pagi, sehingga mengganggu lalu lintas udara di Taiwan, Hong Kong dan Makau, lapor kantor berita China, Xinhua.
Selain itu, Xinhua juga melaporkan bahwa badai tersebut juga memicu penutupan sekolah serta membuat otoritas setempat mengevakuasi puluhan ribu warga terdampak.
Sebanyak 182 sekolah di kota Taishan diliburkan, sementara 41.000 orang di kota Jiangmen dievakuasi ke tempat yang lebih aman, menurut pemberitaan tersebut.
Beberapa wilayah di Provinsi Guangdong juga disebut mengalami kondisi hujan lebat dan angin kencang.
Sementara itu, sejumlah maskapai telah membatalkan penerbangan antara Taiwan dan Hong Kong juga Makau, ketika badai tropis Tapah bergerak melewati Laut China Selatan, Kantor Berita Pusat Taiwan melaporkan.
Tapah adalah topan ke-16 di tahun ini, yang terbentuk pada Sabtu malam (6/9) di sebelah barat Filipina, dan terus bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 20 km (12 mil) per jam, dan secara bertahap melemah.
Badai ini diperkirakan tidak akan berdampak langsung pada Taiwan, menurut Badan Meteorologi Pusat.
Otoritas bandara mengatakan pihaknya memperkirakan sekitar 100 penerbangan akan dibatalkan pada Senin, sementara banyak penumpang mengalami penundaan penerbangan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Badai Crising di Filipina tewaskan 7 orang, ribuan lainnya mengungsi
Baca juga: Siklon tropis dan dampaknya, dari storm surge hingga gelombang badai
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.