Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ancaman penyakit menular tak bisa dipandang remeh.
Sepanjang sejarah manusia wabah justru menjadi pembunuh terbesar umat manusia. Angka kematian akibat penyakit menular jauh melampaui korban akibat perang.
“Sepanjang sejarah, penyakit menular adalah pembunuh terbesar umat manusia. Bahkan lebih besar dari perang,” ujar Budi saat meninjau pembangunan Markas Batalyon Teritorial Pembangunan (MA Batalyon TP) 835 di Desa Kerekeh, Sumbawa Besar, Sabtu, 18 Oktober 2025 mengutip keterangan tertulis Kemenkes.
Menkes Budi memberi contoh wabah Black Death atau Maut Hitam, peristiwa pandemi pada 1347 hingga 1353 yang menyebabkan sekitar 50 juta orang di Eropa meninggal dunia. seperti mengutip laman WHO. Penderita yang terpapar bakteri Yersinia pestis kulitnya menghitam terutama bagian jari tangan dan kaki dan ujung hidung.
Lalu, ada juga Spanish Flu atau pandemi influenza yang terjadi pada 1918. Wabah penyakit ini menyebabkan jutaan orang di dunia terinfeksi dan meninggal.
Terakhir adalah COVID-19, penyakit menular akibat paparan virus SARS-CoV-2 ini menyerang saluran pernapasan di awal tahun 2020. Per 28 September 2025 virus ini telah mengingeksi 778 juta orang di seluruh dunia dengan 7,1 juta kematian mengutip data WHO.
"Pandemi COVID-19 bahkan jadi perang dunia yang paling merepotkan semua pemimpin,” kata Budi.
Melindungi Rakyat dari Penyakit, Bagian dari Pertahanan
Budi mengatakan pertahanan negara tidak hanya soal kekuatan militer. Melindungi rakyat dari ancaman penyakit juga bagian dari sistem pertahanan.
Maka dari itu, Budi menilai sinergi TNI dan Kemenkes penting untuk memperkuat sistem surveilans kesehatan nasional, terutama di wilayah perbatasan.
Selain meninjau pembangunan markas batalyon, dalam kesempatan itu Budi juga menyoroti percepatan pembangunan RSUD Sumbawa yang sudah berjalan sejak 2019.
“Nanti kekurangannya akan saya bicarakan dengan Kemenkeu biar cepat selesai," kata Budi optimistis.
Kolaborasi Kemenkes dengan TNI
Markas Batalyon TP 835 berdiri di atas lahan hibah 50 hektar dari Pemkab Sumbawa. Satuan ini punya peran strategis dalam pembangunan sosial, pertanian, dan kesehatan masyarakat.
Kerja sama antara Kemenkes dan Kemenhan sendiri sudah terjalin sejak Juli 2025 lewat penandatanganan nota kesepahaman bersama BPOM.
Dua instansi berkolaborasi antar rumah sakit, penguatan layanan di daerah rawan, dan ketersediaan obat melalui Pusat Farmasi Pertahanan Negara.
Sejak 2021, Kemenkes juga aktif mendukung TNI lewat pelatihan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK), pembentukan Emergency Medical Team (EMT), serta bantuan logistik dan obat-obatan untuk berbagai misi kemanusiaan, termasuk ke Gaza.