Liputan6.com, Jakarta Bila mendengar kata cedera, biasanya identik dengan atlet. Padahal, cedera bisa terjadi pada siapa saja. Pekerja kantoran hingga ibu rumah tangga bisa mengalami masalah pada saraf akibat posisi tubuh yang salah atau kebiasaan berulang.
Pada pekerja kantoran misalnya, duduk berjam-jam dengan postur yang salah bisa memengaruhi postur dan saraf tertekan.
“Duduk delapan jam di depan laptop tanpa jeda bisa memengaruhi keseimbangan postur dan membuat saraf tertekan. Lama-lama, muncul nyeri punggung, bahu, atau kesemutan di tangan,” kata dokter spesialis saraf atau neurologi Irca Ahyar.
Maka dari itu, Irca menganjurkan pemeriksaan saraf secara berkala, terutama bagi mereka yang aktif bergerak.
“Pemeriksaan saraf bukan hanya untuk orang yang sakit. Ini bagian dari pencegahan. Kita bisa tahu sejak dini apakah ada ketidakseimbangan yang bisa memicu cedera,” katanya.
Hasil pemeriksaan ini juga menjadi dasar untuk menentukan terapi personal.
“Kadang pasien bilang lututnya sakit, tapi setelah kami periksa, ternyata masalahnya di saraf pinggul. Jadi sumber nyerinya bukan di tempat yang terasa sakit,” tambahnya saat acara DRI CONNECT: Media & Community Day yang digelar DRI Clinic di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (16/10/2025).