Tokyo (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan siap melanjutkan pembicaraan dengan Washington jika AS tidak membahas denuklirisasi, menambahkan bahwa secara pribadi dia memiliki kenangan menyenangkan mengenai Presiden Donald Trump, demikian media pemerintah, Senin.
Kim mengatakan dalam pidato yang disampaikan pada Minggu dalam sidang Majelis Rakyat Tertinggi, badan legislatif negara itu, bahwa "tidak ada alasan" bagi Korea Utara dan Amerika Serikat untuk menghindari dialog jika Washington menginginkan hidup berdampingan dengan damai, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Dalam sidang majelis yang diadakan selama akhir pekan di Aula Pertemuan Mansudae, pemimpin Korea Utara itu menekankan bahwa Pyongyang tidak akan pernah meninggalkan senjata nuklirnya, dan menolak gagasan bahwa negara itu dapat menukar program nuklirnya dengan pencabutan sanksi PBB, menurut kantor berita tersebut.
Ini pertama kalinya Kim berbicara langsung mengenai hubungannya dengan Trump sejak presiden AS itu menjabat kembali untuk kedua kalinya pada Januari. Trump pun mengindikasikan keinginannya untuk bertemu Kim secepatnya tahun ini.
Pada Juli, saudari Kim, Kim Yo Jong, mengeluarkan pernyataan yang disiarkan KCNA bahwa AS harus mengakui Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir jika ingin melanjutkan hubungan bilateral.
Sumber: Kyodo
Baca juga: Iran hentikan kerja sama dengan IAEA usai DK PBB tolak cabut sanksi
Baca juga: Indonesia selesaikan studi kelayakan reaktor nuklir dengan Jepang, AS
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.