Liputan6.com, Jakarta Jose Mourinho kembali ke tanah kelahirannya dengan cara yang tidak ia sangka. Alih-alih menukangi timnas Portugal, ia justru kembali ke klub lamanya, Benfica, dengan kontrak dua tahun.
Kembalinya Mourinho ke Lisbon terasa istimewa karena ia pernah memulai karier manajerial di Benfica pada tahun 2000. Kini, dua dekade lebih berselang, ia kembali sebagai sosok dengan segudang pengalaman dan trofi di klub-klub besar Eropa.
Pelatih berusia 62 tahun itu mengakui, pulang ke Portugal memang selalu ada di pikirannya. Namun, ia jujur bahwa bayangan awalnya adalah menjadi pelatih tim nasional, bukan kembali ke kursi panas klub raksasa Liga Portugal.
Mourinho dan Bayangan Timnas Portugal
Dalam wawancara usai kemenangan perdana Benfica 3-0 atas AVS, Mourinho mengungkap isi hatinya. "Saya jujur, saya selalu berpikir akan kembali ke Portugal. Tapi saya selalu mengira saya akan kembali untuk timnas," ucapnya.
Mourinho menambahkan bahwa tawaran melatih timnas pernah datang lebih awal. "Saya tahu timnas akan datang cepat atau lambat. Tawaran itu datang sebelumnya, tapi saya tidak bisa menerimanya. Saya pikir suatu hari itu akan terjadi, karena itu konsekuensi alami dari karier saya," lanjutnya.
Namun nasib berkata lain. Ia justru kembali ke klub yang pernah ia tinggalkan lebih dari dua dekade lalu dengan hubungan yang kurang baik. "Tapi ternyata ini Benfica, klub raksasa," ujarnya.
Kembali ke Benfica Setelah Dua Dekade
Mourinho ditunjuk menggantikan Bruno Lage yang didepak usai kekalahan mengejutkan dari Qarabag di Liga Champions. Debut keduanya bersama Benfica berlangsung manis lewat kemenangan 3-0 di liga domestik.
Kembalinya Mourinho menjadi momen penuh cerita, mengingat pada 2000 ia hanya bertahan 10 laga sebelum mundur karena berselisih dengan presiden klub. Kini, ia datang dengan status berbeda: pelatih sarat pengalaman yang sudah melatih Chelsea, Real Madrid, hingga Manchester United.
Menariknya, kepulangannya ke Benfica terjadi hanya sebulan setelah ia didepak Fenerbahce akibat kekalahan di babak play-off Liga Champions dari … Benfica. Mourinho sendiri mengakui, melatih klub Turki itu adalah "kesalahan".
Tantangan Awal yang Menanti Mourinho
Dalam waktu dekat, Mourinho akan menghadapi ujian emosional. Benfica dijadwalkan menjamu Rio Ave di Estadio da Luz, stadion yang penuh kenangan baginya.
Tak lama kemudian, ujian lebih besar menanti. Pada 30 September, Benfica akan bertandang ke markas Chelsea di Liga Champions, klub yang pernah membawanya ke puncak popularitas Eropa.
Mourinho kini berusaha membuka lembaran baru bersama Benfica, klub tempat ia memulai karier, sekaligus klub yang kini memberinya kesempatan pulang ke Portugal lebih cepat dari yang ia bayangkan.