INFO NASIONAL – Hari ini menandai satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa tahun pertama ini menjadi pondasi penting dalam memperkuat strategi dan arah kerja Kementerian Sosial untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih berdampak bagi masyarakat.
“Hari ini kita melakukan evaluasi dan sekaligus mempelajari capaian-capaian yang sudah kita lakukan selama satu tahun terakhir ini, khususnya dalam menerjemahkan dan menindaklanjuti asta cita dan arahan presiden,” ujar Gus Ipul usai acara Tasyakuran Capaian 1 Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto Bidang Kesejahteraan Sosial di Gedung Aneka Bakti Kemensos, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurutnya, tahun pertama menjadi masa konsolidasi data melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Data ini dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Kemensos dan pemerintah daerah, sehingga pemutakhiran data penerima bantuan sosial (bansos) dapat dilakukan secara berkala dan lebih akurat.
“Sudah lebih dari 12 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang kami lakukan ground-check, kami datangi rumah-rumahnya melalui pendamping didukung oleh Dinsos setempat dan elemen lain, termasuk BPS daerah,” jelasnya. Dari pengecekan tersebut, ditemukan 1,9 juta penerima yang tidak lagi memenuhi kriteria (inclusion error). Selain itu, bersama PPATK, Kemensos juga menemukan lebih dari 600 ribu rekening bansos disalahgunakan, salah satunya untuk judi online.
Meski demikian, Kemensos tetap membuka peluang reaktivasi bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan melalui mekanisme formal dan partisipatif, seperti aplikasi Cek Bansos dan SIKS-NG. “Pada prinsipnya kita membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat yang memang membutuhkan bantuan pemerintah lewat reaktivasi,” tegasnya.
Gus Ipul juga menyoroti pentingnya pemutakhiran data yang konsisten agar program bansos tepat sasaran dan dapat mengangkat penerima ke tingkat kemandirian. “Tidak hanya sekadar menerima bansos, tapi juga diberikan dukungan dan pendampingan. Tahun ini lebih dari 77 ribu KPM telah graduasi, sudah tidak menerima bansos lagi,” ungkapnya.
Selain penyaluran bansos, Kemensos juga mulai mengoperasikan 166 titik Sekolah Rakyat Rintisan sejak Juli hingga September, dengan total hampir 16 ribu siswa. “Kita harapkan di tahun depan Sekolah Rakyat bisa menyelesaikan pembangunan sekolah permanen dan menampung hingga 46 ribu siswa,” ujarnya.
Gus Ipul menegaskan bahwa capaian di bidang tata kelola keuangan dan pelayanan publik juga menunjukkan perbaikan signifikan. “Kita harapkan ini menjadi penyemangat bagi seluruh jajaran Kementerian Sosial untuk terus memperbaiki diri dan memberikan layanan yang inklusif, transparan, adil, serta bebas dari korupsi dan penyalahgunaan kewenangan,” pungkasnya.(*)