
BENDERA Merah Putih raksasa bakal berkibar sepanjang Agustus di tebing Gunung Batu Lembang, Kabupaten Bandung Barat, untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bendera berukuran 12 x 8 meter itu sukses dikibarkan pada ketinggian 200 meter oleh Paskibra dibantu 10 tim komunitas dan organisasi pecinta alam di Lembang dan Parongpong, pada Kamis (14/8).
Tepat pukul 10.00 WIB peserta upacara serentak memberikan hormat saat kenaikan bendera yang dikaitkan pada seutas tali tambang dengan iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Proses persiapan pengibaran bendera raksasa ini dilakukan sejak awal Agustus oleh komunitas pemanjat tebing profesional. Tim harus melawan kendala cuaca yang turun setiap hari.
Ketua Panitia Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Lembang, Agus Karyana menyebut, bahwa Gunung Batu dipilih sebagai lokasi pengibaran bukan tanpa alasan.
"Gunung Batu bukan hanya destinasi wisata, tapi juga berada tepat di garis Patahan Lembang. Ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan mencegah alih fungsi kawasan," katanya.
Menurut dia, kolaborasi antara panitia HUT RI, pecinta alam, dan berbagai elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan kegiatan tersebut.
"Melalui momentum kemerdekaan ini, mari kita dorong masyarakat Lembang khususnya, dan KBB umumnya, untuk melakukan hal positif bagi masa depan lingkungan dan generasi penerus,” ujarnya.
Gunung Batu Lembang merupakan pusat dari Patahan Lembang, sebuah sesar aktif yang menjadi perhatian para ahli geologi karena potensi guncangan gempa bumi yang mengintai wilayah Bandung Raya.
Dengan dijadikannya lokasi ini sebagai bagian dari peringatan kemerdekaan, dirinya berharap masyarakat lebih peduli terhadap pentingnya mitigasi bencana dan pelestarian alam.
"Pelestarian tak lepas dari kesadaran dari masyarakat sendiri. Jadi kami menyadari bahwa Gunung Batu merupakan salah satu lokasi cukup vital di Lembang," jelasnya.
Pengibaran bendera yang diprakarsai Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lembang dihadiri Camat Lembang, para kepala desa, komunitas pecinta alam, Aliansi Cinta Lembang (ACL), unsur TNI-Polri, pelajar serta masyarakat sekitar.
Salah satu pengibar bendera, Muhammad Febriansyah mengaku tangannya gemetar saat dimulainya upacara pengibaran bendera. Namun begitu ia merasa bangga sekaligus terharu dipercaya menjadi petugas upacara bendera.
"Ini pengalaman pertama saya mengibarkan bendera di lereng gunung. Meski sempat tegang karena minim latihan, tapi saya tertantang dan alhamdulillah berhasil. Bendera bisa berkibar sampai ke atas," kata siswa SMAN 2 Lembang ini.
Meski pengibaran dilakukan di lereng tebing, Febri tidak merasa takut karena seluruh tim dipasang alat pengaman dan tali pengaman sesuai prosedur.
"Enggak takut karena pasang pengaman ada pegangan tali. Alhamdulillah lancar. Ini merupakan pengalaman berharga," jelasnya.