Jakarta (ANTARA) - Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang rentan menyerang anak-anak di Indonesia. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak. Kondisi ini kerap muncul akibat rendahnya kesadaran menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta penerapan pola hidup sehat sehari-hari.
Berikut tujuh penyebab utama cacingan pada anak yang perlu diwaspadai. Selain itu, langkah pencegahan yang tepat juga harus dilakukan agar risiko penularan dapat ditekan, sehingga kesehatan anak tetap terjaga secara optimal.
7 penyebab cacingan pada anak
1. Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing
Anak dapat terkena infeksi bila mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih atau mentah, seperti daging setengah matang, buah dan sayur yang belum dicuci bersih, atau air yang terkontaminasi.
2. Kebiasaan tangan kotor atau kurang mencuci tangan
Telur cacing bisa menempel di tangan anak setelah bermain di tanah atau setelah buang air besar. Tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah BAB menjadi penyebab utama.
3. Bermain dengan tanah atau lingkungan yang tercemar infeksi
Bermain di tanah yang kotor tanpa alas kaki meningkatkan risiko anak menelan atau kulitnya terkena larva cacing seperti cacing tambang.
4. Kuku panjang atau kotor, serta kebiasaan menggigit kuku
Kuku yang tidak dirawat dan kebiasaan menggigit kuku memungkinkan telur cacing terbawa ke saluran cerna saat anak memasukkan tangan ke mulut.
5. Menggaruk anus yang gatal akibat infeksi cacing kremi
Anus yang gatal membuat anak sering menggaruk, sehingga telur cacing dapat menempel di tangan dan tertelan kembali, memperpanjang siklus infeksi.
6. Lingkungan dan sanitasi yang buruk
Lingkungan rumah yang kurang bersih seperti lantai, jamban, atau tempat bermain yang tidak higienis memperbesar risiko kontaminasi telur cacing.
7. Hewan peliharaan tanpa pengobatan rutin
Telur cacing dari hewan peliharaan bisa mencemari lingkungan jika tidak dikendalikan melalui perawatan rutin.
Cara mencegah cacingan pada anak dengan tepat
1. Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Lakukan minimal selama 15 detik, terutama sebelum makan, setelah BAB, dan setelah bermain di luar.
2. Masak bahan makanan hingga matang dan cuci bersih buah/sayur
Pastikan semua makanan, terutama daging dan ikan, dimasak sempurna; buah dan sayur dicuci bersih dengan air mengalir.
3. Rajin memotong dan menjaga kebersihan kuku anak
Pastikan kuku anak pendek dan bersih; hindari kebiasaan menggigit kuku.
4. Gunakan alas kaki saat di luar dan hindari kontak langsung dengan tanah kotor
Langkah ini efektif mencegah infeksi melalui kulit, seperti pada cacing tambang.
5. Ajarkan anak untuk tidak menggaruk anus yang gatal
Bersihkan area anus setiap pagi untuk menghilangkan telur cacing dan gunakan air hangat bila perlu.
6. Cuci dan ganti pakaian serta sprei secara rutin dengan air hangat
Hal ini penting terutama saat anak sedang terinfeksi atau setelah bermain di luar.
7. Berikan obat cacing secara rutin (setiap 6 bulan sekali)
Pemberian obat cacing secara berkala sesuai usia anak efektif mencegah infeksi ulang.
Dengan demikian, infeksi cacing pada anak sering dipicu oleh kebiasaan sehari-hari dan lingkungan yang kurang bersih. Pencegahan yang konsisten, mulai dari menjaga kebersihan, pola hidup sehat, hingga pemberian obat cacing rutin, sangat penting untuk melindungi kesehatan dan tumbuh kembang anak secara optimal.
Baca juga: Kemenkes: Terapkan PHBS dan makan Albendazol guna cegah cacingan
Baca juga: Kasus anak Sukabumi, KPPPA tekankan pentingnya kepedulian masyarakat
Baca juga: Dokter sebut konsumsi obat cacing perlu disertai indikasi gejala
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.