Liputan6.com, Jakarta - Menyusui merupakan proses alami yang membawa banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Namun, dalam prosesnya, menyusui tidak selalu mulus.
Tidak sedikit ibu menyusui yang merasakan banyak tekanan dan tantangan selama masa memberikan air susu ibu (ASI).
Banyak informasi palsu tak berdasarkan fakta medis beredar tentang menyusui, baik dari lingkungan sosial, media sosial, maupun dari orang-orang terdekat, yang mana menjadi beban bagi ibu, khususnya bagi ibu yang pertama kali menyusui.
Mitos yang dianggap kebenaran yang telah beredar dapat memberikan dampak buruk pada ibu yang menyusui.
Ibu yang seharusnya mendapatkan dukungan ketika menyusui, bisa kehilangan kepercayaan dirinya bahkan menjadi stres sehingga berhenti menyusui lebih cepat dari yang seharusnya.
World Breastfeeding Week yang setiap tahunnya dirayakan pada tanggal 1 hingga 7 Agustus, menjadi sebuah momen penting untuk mendukung ibu menyusui dengan memberatas mitos terkait menyusui yang telah banyak beredar.
Berikut 14 mitos terkait menyusui menurut Unicef dikutip pada Kamis, 31 Juli 2025.
1. Menyusui Itu Mudah
Bayi secara alami memang lahir dengan refleks untuk menemukan payudara ibu. Meskipun begitu, banyak ibu yang membutuhkan latihan pelekatan yang benar untuk bayi.
Menyusui merupakan kegiatan yang menyitaa banyak waktu, ibu memerlukan ruang dan dukungan baik di tempat kerja maupun di rumah.
2. Sakit Ketika Menyusui itu Wajar
Banyak ibu mengalami ketidaknyamana ketika berlatih menyusui dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan. Puting lecet sebagai penyebab sakit bisa dihindari dengan bantuan posisi dan pelekatan bayi.
Bantuan dari konselor menyusui dan profesional dapat membantu ibu dengan masalah ini.
3. Mencuci Puting Sebelum Menyusui
Bayi lahir dengan kemampuan mengenali suara dan aroma dari ibu. Puting mengeluarkan aroma yang dikenali oleh bayi dan memiliki “bakteri baik” yang dapat membantu bayi membangun imun untuk bayi.
Mencuci puting sebelum menyusui bukanlah hal penting untuk dilakukan.
4. Memisahkan Bayi dan Ibu
Baik dokter, suster, dan bidan sering menyarankan untuk melakukan kontak langsung antar bayi dan ibu langsung setelah bayi lahir, kontak ini seperti yang dilakukan oleh induk kanguru.
Meletakkan bayi menempel langsung pada kulit ibu merupakan hal penting untuk melatih bayi menyusu.
5. Hanya Bisa Makan Makanan Tawar
Seperti orang pada umumnya, ibu menyusui juga memerlukan makanan dengan gizi seimbang.
Secara umum, tidak ada yang harus berubah dari pola makan ibu sebelum dan setelah menyusui. Bayi telah terpapar oleh apa yang dimakan oleh ibu sejak bayi berada di dalam kandungan.
6. Olahraga Memengaruhi Rasa ASI
Meskipun olahraga baik dilakukan oleh ibu menyusui, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa olahraga dapat beperngaruh pada rasa dari ASI.
7. Menyusui Akan Tidak Berhasil Jika Tidak Segera Dilakukan
Menyusui akan mudah dilakukan pada jam pertama setelah bayi lahir, karena pada saat itu refleks bayi masih sangat kuat.
Jika ibu tidak bia melekat dengan bayi setelah melahirkan, menyusui bisa dilakukan setelah keadaan memungkinkan.
8. Tidak Bisa Menggunakan Formula Jika Ingin Menyusui
Ibu mungkin memutuskan untuk memberikan bayinya susu formula, sambil tetap menyusui dalam waktu tertentu. Yang terpenting adalah mencari tahu informasi formula yang akan digunakan sebagai pengganti ASI secara objektif.
Untuk mempertahankan produksi ASI, ibu dapat menyusui sesering mungkin.
9. Banyak Ibu Tidak Bisa Memproduksi Asi yang Cukup
Hampir semua ibu dapat memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya. Produksi ASI sendiri dipengaruhi oleh posisi pelekatan, frekuensi menyusui, dan isapan bayi saat menyusui.
Menyusui bukanlah tugas ibu semata, ibu membutuhkan dukungan dari yang lain. Ibu perlu mengonsumsi makanan yang bergizi dan sehat untuk mendukung proses menyusui.
10. Tidak Boleh Menyusui Ketika Sakit
Ibu dapat tetap menyusui bayi tergantung pada sakit yang diderita oleh ibu. Ibu perlu memastikan dirinya mendapatkan perawatan yang sesuai, istirahat, dan makan dan minum dengan cukup. Dalam beberapa kasus, antibodi yang dihasilkan oleh ibu dapat diteruskan ke bayi melalui ASI, sehingga bayi dapat membangun imunnya sendiri.
11. Tidak Boleh Minum Obat
Ibu mungkin membutuhkan jenis obat yang berbeda ketika menyusui, sehingga penting untuk memberitahukan dokter, jika membeli obat secara bebas ibu harus membaca keterangan dari obat tersebut.
...