TPNPB-OPM Akui Serangan terhadap Rombongan Polisi dan Warga Sipil di Nabire

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TENTARA Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas penembakan terhadap rombongan Kapolda Papua Tengah Brigadir Jenderal Alfred Papare dan sejumlah warga sipil di Nabire, Papua Tengah. Penyerangan terjadi pada Kamis, 17 Oktober 2025, di kawasan Kali Semen, Nabire.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Juru bicara TPNPB Sebby Sambom menyebut aksi itu dilakukan oleh pasukan Komando Daerah Pertahanan (kodap) VIII Intan Jaya di bawah pimpinan Mayor Aibon Kogoya. “Mayor Aibon Kogoya dan pasukannya bertanggung jawab penuh atas penembakan rombongan Kapolda Papua Tengah,” kata Sebby dalam keterangan resmi pada Ahad, 19 Oktober 2025.

Menurut Sebby, dalam insiden itu, kendaraan milik aparat militer mengalami kerusakan akibat tembakan, dan empat orang dilaporkan terluka. Ia mengatakan penyerangan terhadap aparat Indonesia merupakan bagian dari upaya mereka merebut kemerdekaan Papua.

“Penyerangan terhadap aparat militer Indonesia di Nabire hanya untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua dan wilayah perang kami tetapkan di Nabire,” ujar dia.

Selain menyerang rombongan Kapolda, TPNPB juga menembaki sebuah kendaraan yang ditumpangi warga Papua. Sebby mengklaim penembakan dilakukan karena pengendara tidak mengikuti instruksi TPNPB.

“Kami telah berulang kali memerintahkan agar seluruh kendaraan sipil yang melintas di jalan Trans Nabire membuka kaca mobil dan helm untuk orang asli Papua. Jika tidak diindahkan, kami siap tembak karena kami cap sebagai agen intelijen militer pemerintah Indonesia,” ucap dia. 

TPNPB mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap melalui siaran pers tersebut. Mereka mengancam akan menindak tegas pejabat dan warga Papua yang dianggap mendukung investasi pemerintah Indonesia di Blok B Wabu, Intan Jaya, maupun di wilayah operasi TPNPB lainnya. Nama sejumlah pejabat lokal, seperti Meki Nawipa dan Aner Maiseni, disebut secara terbuka.

Sebby juga menyebut pasukan TPNPB berjumlah 1.340 orang dari Intan Jaya telah disebar ke Nabire, Manokwari, dan Waropen untuk siaga perang. Ia memperingatkan tukang ojek, penambang emas ilegal, pencari kayu gaharu, serta investor yang beroperasi di Papua agar menghentikan aktivitas mereka.

“Saya perintahkan kepada seluruh pasukan TPNPB siap tembak, potong, dan bakar. Saya siap bertanggung jawab,” kata Sebby.

Dalam pernyataannya, TPNPB juga mengancam orang Papua yang bertugas sebagai TNI dan Polri agar tidak memihak pemerintah Indonesia. Mereka menyerukan agar orang Papua bersatu memperjuangkan kemerdekaan.

“Anda harus ingat kasus pembantaian massal oleh Negara Indonesia terhadap orang Papua di Biak, Wasior, dan wilayah lainnya,” ujar Sebby.

TPNPB menuduh pemerintah Indonesia merampok sumber daya alam Papua untuk membiayai operasi militer. “Rakyat Papua harus sadar bahwa seluruh sumber daya alam di Papua yang dirampok oleh negara kolonial Indonesia digunakan untuk membeli senjata, peluru, bom, pesawat, helikopter, dan mortir untuk membunuh orang Papua,” kata Sebby.

Berdasarkan ketetangan polisi, penyerangan yang dipimpin Aibon Kogoya dilakukan dua kali. Penembakan pertama dilakukan terhadap mobil warga sipil dan menimbulkan korban tewas. Penembakan kedua dilakukan terhadap rombongan Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare yang meninjau lokasi penembakan terhadap warga sipil di Nabire sebelumnya. 

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan mengatakan penembakan pertama dilakukan terhadap sebuah mobil membawa warga sipil.

"Akibatnya, seorang penumpang yang berada di mobil jenis Hilux, yaitu Masturiyadi (50 tahun), tewas akibat luka tembak di bagian belakang kepala kanan," kata Faizal pada Jumat malam seperti dikutip dari Antara

Empat korban lainnya adalah Yance Makai (38), Aser Kegou (45), Martinus Makai (42), dan Ari. Mereka mengalami luka tembak maupun luka akibat terkena pecahan kaca. Kendaraan jenis Hilux yang digunakan para korban ditemukan dalam kondisi rusak berat dengan banyak lubang bekas tembakan di bagian badan kendaraan.

Kemudian rombongan Kapolda Papua Tengah meninjau TKP penembakan terhadap kendaraan yang melintas, dan mendapat serangan tembakan oleh TPNPB. Dalam penembakan rombongan kapolda ada korban luka dari pihak kepolisian.

Kapolres Nabire Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Samuel D. Tatiratu menyampaikan mereka terkena tembakan di bagian belakang mobil. Ia menyebut akibat kejadian itu terdapat 4 polisi yang menjadi korban. Samuel mengatakan keempat korban terkena tembak itu langsung mendapatkan perawatan di RSUD Nabire.

"Personel Polres Nabire itu sekitar empat. Satu, Pak Kasat Narkoba kena serpihan di pinggir kepalanya, kemudian dua, kena luka serpihan peluru juga, satu kena luka tembak dan proyektil bersarang di bahu sebelah kiri," ucap Samuel, Sabtu 18 Oktober 2025.

Read Entire Article