INFO NASIONAL – Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menyatakan kesiapan untuk membangun Sekolah Rakyat permanen sebagai langkah memperkuat akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Lahan yang dipersyaratkan telah tersedia, dan proses pembangunan ditargetkan dapat segera dimulai agar gedung dapat difungsikan pada tahun 2026.
“Untuk lahan pembangunan sekolah rakyat permanen sudah ada,” ujar Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye saat audiensi dengan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Saat ini, penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan di Kabupaten Takalar telah berjalan baik. Terdapat dua titik Sekolah Rakyat Rintisan, yaitu tahap 1a untuk jenjang SMA yang telah beroperasi sejak Juli 2025, serta tahap 1c untuk jenjang SMP yang mulai beroperasi pada September 2025. “Saya melaporkan Sekolah Rakyatnya, alhamdulillah sudah jalan normal, ada SMP dan SMA,” jelas Firdaus.
Wamensos Agus Jabo menekankan pentingnya percepatan pembangunan Sekolah Rakyat permanen seiring rencana relokasi siswa dari Sekolah Rakyat Rintisan yang sudah beroperasi. “Lahan dan administrasi sudah selesai, pembangunan segera dimulai agar tahun depan siswa sudah bisa menempati gedung permanen,” ujarnya.
Kabupaten Takalar telah mengusulkan lahan seluas 5 hektare untuk pembangunan sekolah. Namun, Agus Jabo mendorong agar luas lahan ditingkatkan menjadi 7–8 hektare agar fasilitas pendidikan dapat dibangun lebih lengkap. “Ditambah pak lebih dari 5 hektare, supaya fasilitasnya bagus,” ungkapnya.
Agus Jabo menegaskan, program Sekolah Rakyat diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia mengingatkan agar tidak ada praktik “anak titipan” dalam proses penerimaan siswa. “Sekolah Rakyat ini untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Jadi tidak boleh ada yang namanya anak titipan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Agus Jabo menyampaikan bahwa pemerintah juga akan memprioritaskan program pemberdayaan dan renovasi rumah tidak layak huni bagi keluarga siswa Sekolah Rakyat. “Pemberdayaan dan rumah tidak layak huni itu prioritasnya orang tua Sekolah Rakyat. Perintahnya Pak Presiden, anaknya disekolahkan, orang tua diberdayakan, rumahnya diperbaiki,” pungkasnya.(*)