SEKUEL film dokumenter Dirty Vote bakal segera tayang pada Oktober 2025. Film ini bakal membongkar cara rezim pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengkonsolidasi kekuatannya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sutradara Dirty Vote O3, Dandhy Dwi Laksono, berujar film ini berupaya untuk membaca arah politik Prabowo dan Gibran pada masa mendatang. "Jadi ini cerita tentang bagaimana rezim Prabowo mengakumulasi kekuatan politik, ekonomi, menguasai parlemen, dan mengkonsolidasikan peraturan-peraturan perundungan untuk memperkuat rezimnya," kata Dandhy ketika dihubungi pada Ahad, 19 Oktober 2025.
Dia mengatakan rezim pemerintahan saat ini kerap menyatukan tiga kekuatan untuk kepentingan oligark. Kekuatan ini pula yang dinilai akan dipakai Prabowo dan Gibran untuk pemilu 2029 mendatang.
"Tiga kekuatan itu otot, otak, dan ongkos. Kami akan mengungkap itu di film ini," ujar sutradara film Sexy Killers ini.
Berbeda dengan Dirty Vote edisi perdana, sekuel ini tidak melulu fokus mengungkap kecurangan-kecurangan pemilu yang dilakukan oleh oligark. Menurut dia, film ini juga ditujukan sebagai proyeksi nasib Indonesia di masa mendatang di bawah kepemimpinan rezim Prabowo dan Gibran.
"Karena agenda oligark itu jauh lebih luas, kompleks, dan ambisius dari sekadar menaruh orang jadi presiden atau misi di legislatif. Ada agenda (rezim) yang lebih besar yang akan kami buka," ucapnya.
Apalagi, kata dia, pemerintahan Prabowo-Gibran telah membawa Indonesia menuju ke arah rezim otoritarianisme. Sekuel film dokumenter Dirty Vote juga akan mengulas tahap-tahap yang dipakai oleh penguasa untuk menjadi otoriter di Tanah Air.
Sekuel film dokumenter Dirty Vote akan tetap menampilkan tiga peneliti sekaligus pengajar Hukum Tata Negara, yaitu Feri Amsari, Bivitri Susanti, dan Zainal Arifin Mochtar. Film ini digarap berdasarkan hasil riset tim produksi selama satu tahun ke belakang.
Dirty Vote O3 berdurasi selama empat jam. Film ini mengusung tagline "Membaca Kartu-kartu Politik Oligarki". Dandhy mengatakan film ini tidak hanya ditujukan kepada calon pemilih di pemilu mendatang, tapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Adapun Dirty Vote O3: Membaca Kartu-kartu Politik Oligarki merupakan kelanjutan dari film perdananya. Dirty Vote edisi pertama tayang di platform YouTube tiga hari sebelum hari pencoblosan pilpres 2024.
Film itu memaparkan sejumlah data dan mengurai pelanggaran hukum pada Pemilu 2024 saat ini. Dirty Vote juga menjelaskan potensi-potensi kecurangan berdasarkan kacamata hukum di Indonesia.