REPUBLIKA.CO.ID,TAIF -- Sa'id bin Al-Musayyab merupakan salah satu dari para ulama ahli fikih di Madinah. Dia mengambil ilmunya dari para sahabat senior dan istri-istri nabi.
Dikutip dari buku Kisah Para Tabiin oleh Syaikh Abdul Mun'im Al-Hasyimi, lImu dan Fikihnya Telah disebutkan di dalam berbagai kitab Sirah bahwa Sa’id bin Al-Musayyab pernah meriwayatkan dari Umar, akan tetapi kita mengira bahwa dia meriwayatkan dari seorang rawi yang meriwayatkan dari Umar dan dia tidak mendengar langsung dari Umar, karena menurut riwayat yang telah disebutkan sebelumnya Umar telah meninggal dunia delapan tahun empat bulan setelah kelahiran Sa’id. Akan tetapi nanti kita akan melihat bahwa Sa’id bin Al-Musayyab sendiri mengatakan, “Tidak tersisa seorang pun yang lebih mengetahui tentang seluruh hukum yang diputuskan oleh Rasulullah ﷺ , Abu Bakar maupun Umar, daripada aku.”
Bahkan dia pernah mengatakan, “Dan (tidak ada seorang pun yang lebih mengetahui) seluruh hukum yang diputuskan oleh Umar daripada aku.” Sa’id bin Al-Musayyab dianggap orang yang paling pandai di antara para ulama Madinah pada zamannya.
Dia mengambil ilmunya itu dari para sahabat Rasulullah ﷺ yang senior baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar. Mengenai hal tersebut, dia mengatakan, “Aku mengambil ilmuku ini dari Zaid bin Tsabit.”
Sa’id bin Al-Musayyab juga mengambil ilmunya dari majelis-majelis para sahabat senior, dia pernah menghadiri majelis Sa’ad bin Abi Waqqash, Ibnu Abbas, dan Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhum.
sumber : Dok Republika