Riwayat Medis Jadi Bungkus Gorengan, RS Ini Didenda Rp 602 Juta

4 hours ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah rumah sakit di Thailand didenda US$37.000 (sekitar Rp 602 juta). Hal ini terjadi setelah 1.000 halaman riwayat medis pasien digunakan sebagai pembungkus gorengan kaki lima.

Mengutip South China Morning Post (SCMP), NDTV dan laman VnExpress, Jumat (8/8/2025), hal ini terbongkar oleh seorang influencer daring mengunggah dokumen medis yang digunakan sebagai kantong makanan krep yang dikenal di Thailand sebagai khanom Tokyo. Meski namanya tak disebutkan, rumah sakit yang didenda disebut sebagai rumah sakit swasta di provinsi Ubon Ratchathani di timur laut Thailand.

Laman-laman itu menyebutkan bagaimana influencer tersebut, menunjukkan dengan jelas bahwa kertas pembungkus gorengan itu bertuliskan nama seorang pria yang terinfeksi virus hepatitis B. "Haruskah saya terus memakannya, atau ini sudah cukup?" katanya.

Unggahan tersebut menjadi viral, menarik 33.000 reaksi dengan 1.700 komentar saat ini. Padahal unggahan tersebut dirilis Mei 2024.

Sebenarnya rumah sakit telah mengalihdayakan pekerjaan pemusnahan berkas kepada sebuah bisnis keluarga kecil. Sayangnya tidak ada yang memantau prosesnya.

Alih-alih memusnahkan berkas-berkas tersebut, kontraktor tersebut menyimpan dokumen-dokumen tersebut di rumah dan tidak memberi tahu pihak rumah sakit setelah dokumen tersebut bocor.

Hal ini membuat mereka melanggar Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi negara tersebut, yang menetapkan bahwa praktisi medis dan organisasi yang menangani data medis memiliki kewajiban untuk merahasiakannya, dengan denda US$ 520.

"Hak-hak pribadi pasien harus lebih diperhatikan. Rumah sakit harus dituntut dan izin usahanya dicabut," kata salah satu pengguna media sosial di unggahan viral tersebut.

"Pembeli harus memboikot toko yang menggunakan tas daur ulang seperti ini. Penjual ingin menghemat biaya meskipun mereka tahu itu tidak aman. Dokumen medis harus dihancurkan alih-alih dijual," tambah yang lain.

"Virus hepatitis B kemungkinan besar tidak menular melalui kertas. Namun, kami khawatir kertas itu telah melewati entah berapa banyak tangan, dan racunnya terkontaminasi dengan tinta cetak," tambah pengguna lain lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: 4 Hari Festival Songkran di Thailand, 138 Orang Tewas

Read Entire Article