Kairo (ANTARA) - Di Mesir, musim panen kurma dimulai pada akhir musim panas dan berlangsung hingga awal musim gugur. Kaya nutrisi, kurma menjadi bagian penting dalam kuliner Mesir, terutama dalam hidangan penutup. Buah manis ini biasa dikonsumsi dalam bentuk segar, diisi dengan kacang-kacangan, atau dilapisi cokelat.
Mesir merupakan produsen kurma terbesar di dunia dengan produksi tahunan sebesar 1,87 juta ton. Namun demikian, hanya sekitar dua persen dari jumlah tersebut yang diekspor. Menurut data dari Dewan Ekspor Pertanian (Agricultural Export Council/AEC) Mesir, ekspor kurma menyumbang sekitar 90 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.438) per tahun.
Indonesia menjadi sebagai salah satu pasar utama bagi kurma Mesir. Setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut, ekspor ke Indonesia kembali menunjukkan tren positif. Pada periode pemasaran Juli 2024 hingga Juni 2025, Mesir mengekspor 25.500 metrik ton kurma ke Indonesia, dengan nilai mencapai 23,8 juta dolar AS. Angka itu meningkat 56 persen dibandingkan periode sebelumnya (Juli 2023-Juni 2024), dan menjadi rekor tertinggi dalam sejarah ekspor kurma Mesir ke Indonesia. Selesai

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 26 Agustus 2025 ini menunjukkan kurma yang dijemur di Desa Dahshur di Giza, Mesir. ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.