Penjelasan TNI soal Personel Kopassus Dibayar Rp 150 Juta di Kasus Pembunuhan Kacab BRI

21 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

KETERLIBATAN dua personel Komando Pasukan Khusus atau Kopassus TNI Angkatan Darat dalam kasus pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta, berkaitan dengan uang. Kedua tersangka itu diberikan uang Rp 150 juta untuk operasional tindak kriminal oleh pelaku dari sipil.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan prajurit militer tidak bisa dibayar untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. Menurut dia, adanya kasus pembunuhan pimpinan bank pelat merah itu tidak serta-merta menyamaratakan perlakuan seluruh prajurit.

"Tidak bisa dikatakan bahwa prajurit TNI AD bisa di-hire untuk kegiatan kriminal," katanya ditemui di Monas, Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 September 2025.

Dia menilai pelibatan dua personel Kopassus di kasus pembunuhan ini urusan personal atau tak berkaitan dengan satuan. Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak, ujar dia, telah mewanti-wanti kepada jajarannya untuk membantu permasalahan rakyat.

"Permasalahan yang tidak ada kaitan dengan hukum, dengan hal-hal ilegal," ucapnya.

Selain itu, dia mengingatkan kepada prajurit militer untuk mempertimbangkan betul-betul pergaulan sosial. Sebab, kata dia, pergaulan prajurit di lingkungan bisa memengaruhi citra institusi.

"Jadi kalau ada permohonan bantuan, pertimbangkan manfaatnya untuk satuan, kerugian untuk personal maupun satuan," kata jenderal bintang satu itu.

Adapun dua personel Kopassus yang terlibat di kasus ini ialah Kopral Dua Feri Herianto dan Sersan Kepala Mohammad Nasir. Komandan Pomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus mengatakan para prajurit itu berperan dalam penculikan hingga penganiayaan korban.

Keterlibatan mereka berawal dari ajakan seorang bernama Yohanes Joko yang merupakan tetangga dari Serka Nasir. Donny menjelaskan, Yohanes Joko menawarkan Serka Nasir pekerjaan untuk menculik korban. 

Yohanes juga memberikan uang Rp 150 juta untuk operasional. Serka Nasir kemudian memberikan Rp 95 juta kepada Kopda Feri. 

Penyerahan uang puluhan juta ini dilakukan ketika keduanya bertemu di sebuah kafe di daerah Rawamangun. Kopda Feri menggunakan uang tersebut untuk membentuk tim penculik almarhum Ilham. 

Kopda Feri memberikan dana sebesar Rp 45 juta kepada pimpinan tim penculik, Erasmus Wawo. Syahdan, uang itu dibagikan ke empat rekan yang lain masing-masing dengan besaran Rp 8 juta.

Serka Nasir termasuk tersangka yang dikategorikan auktor intelektualis sekaligus pelaku penganiayaan. Musababnya, Nasir ketika itu juga ikut memegangi dada korban agar tidak memberontak. 

Serka Nasir kemudian ikut membuang korban yang sudah dalam kondisi lemas di sebuah lahan kosong. "Setelah korban diletakkan di tempat tersebut, Serka N meninggalkan lokasi," ucap Donny. 

Adapun kepolisian telah mengungkapkan empat kluster dalam kasus pembunuhan ini dengan total 15 pelaku. Kluster pertama adalah auktor intelektualis, yaitu Candy alias Ken, Dwi Hartono, Yohanes Joko, serta Antonius.

Kedua adalah kluster yang bertugas membuntuti, yang terdiri atas Rohmat Sukur, Eka, dan Wiranto. Kemudian ada tim penculik, yaitu Erasmus Wawo, Emanuel Woda Berto, Johanes Ronald Sebenan, Andre Tomatala, serta Reviando. Tim penculik kemudian menyerahkan korban kepada pelaku penganiayaan, yaitu Nasir, David, dan Neo. Ketiga orang inilah yang kemudian membuang korban lalu pergi begitu saja.

Vedro Imanuel berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article