Pengerahan Rantis TNI di Kejagung Jadi Catatan Buruk Penegakan Hukum Sipil

2 days ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Pengerahan Rantis TNI di Kejagung Jadi Catatan Buruk Penegakan Hukum Sipil Kendaraan taktis panser Anoa milik TNI Angkatan Darat terparkir di area kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta(MI/Susanto)

PENGAMAT militer dan Kepala Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45), Jaleswari Pramodhawardani mengkritik adanya pengerahan kendaraan taktis (rantis) di kantor Kejaksaan Agung (Kejagung). Jaleswari mengaku prihatin dengan pengerahan rantis tersebut karena merupakan dari masalah yang lebih dalam terkait hubungan sipil-militer di Indonesia.

"Pengerahan rantis TNI di Kejaksaan Agung, meskipun disebut sebagai pengamanan rutin berdasarkan Perpres dan MoU, adalah catatan buruk bagi penegakan hukum sipil dan reformasi sektor keamanan. Tindakan ini menunjukkan adanya pelembagaan peran militer dalam urusan sipil, yang sangat berbahaya bagi demokrasi," kata Jaleswari, kepada Media Indonesia, Selasa (5/8).

Ia mengatakan tugas pokok TNI adalah pertahanan negara, bukan keamanan dalam negeri. Pelibatan TNI dalam pengamanan lembaga sipil mengindikasikan kelemahan institusi sipil itu sendiri. Hal ini mengaburkan batas kewenangan antara TNI dan Polri yang seharusnya sudah tegas.

Ia mengatakan pelibatan TNI di ranah sipil ini akan melemahkan  profesionalisme TNI. Militer akan kehilangan fokus dari tugas utamanya sebagai alat pertahanan negara.

Lalu, adanya pelemahan institusi sipil. Lembaga sipil seperti Kejaksaan Agung menjadi terlihat tidak berdaya tanpa dukungan militer, yang merusak wibawanya.

Sedangkan ancaman bagi demokrasi ialah berpotensi mengembalikan bayang-bayang dwifungsi ABRI dan menghambat konsolidasi demokrasi yang telah kita bangun.

"Singkatnya, keterlibatan militer dalam urusan sipil adalah sebuah kemunduran yang melemahkan sistem penegakan hukum dan demokrasi kita. Dan hanya sipil yang lemah yang selalu memanggil-manggil militer masuk ke ranah sipil," katanya. (M-3)

Read Entire Article