Liputan6.com, Jakarta Obat, vitamin, dan suplemen yang diproduksi di Indonesia kini tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mengalir ke berbagai negara. Lewat produksi di Bayer Supply Center Healthcare Cimanggis di Depok, Jawa Barat, pabrik farmasi asal Jerman ini, setiap tahun mampu memproduksi miliaran tablet vitamin, suplemen, dan obat bebas untuk di kirim ke berbagai negara.
Sebagai bagian dari 12 pusat produksi Bayer di dunia, pabrik produksi Bayer Cimanggis ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, tetapi juga diakui oleh pasar internasional.
Head of Supply Center Healthcare Bayer Cimanggis, Priscilla Silvan Praritza, menjelaskan bahwa di kawasan Asia Pasifik hanya ada tiga pabrik Bayer. Satu di Cimanggis, dan dua lainnya di China.
Menurutnya, pabrik di China memang difokuskan untuk pasar domestik karena jumlah penduduk yang besar, sehingga permintaaan ikut besar. Sementara pabrik Cimanggis telah menjadi andalan untuk memenuhi permintaan global.
“Pabrik Cimanggis sendiri, kalau teman-teman nanti melihatnya di lapangan, lokasinya sangat strategis karena berada di tengah-tengah Asia Pasifik, sehingga membuat pabrik Cimanggis menjadi salah satu yang kita sebutnya adalah strategic site untuk buyer,” jelasnya di acara Media Class 2025, bertajuk "The Science Behind" Center of Excellence, Rabu (20/8/2025).
Produk Lokal yang Mendunia
Pabrik Cimanggis memiliki kapasitas produksi hingga 2,5 miliar tablet per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 74 persen diekspor ke 32 negara, termasuk ke negara dengan regulasi ketat seperti Australia, Inggris, Korea, dan sejumlah negara Eropa.
Priscilla menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata kemampuan Indonesia untuk bersaing dalam industri farmasi global.
“Peran kami tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi kesehatan masyarakat dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Priscilla menekankan bahwa operasional pabrik didasarkan pada misi Bayer “health for all, hunger for none”, yang kemudian diterjemahkan dalam konsep "road to billions".
“Road to billions untuk kami adalah bagaimana kita bisa membantu billions of people, atau miliaran orang mampu hidup healthier, lebih sehat, dengan product yang most trusted, paling dipercaya, terutama dalam hal self-care,” katanya.
Dengan prinsip tersebut, Indonesia tidak hanya diposisikan sebagai pasar konsumtif, melainkan pusat produksi yang menghasilkan produk untuk imunitas, kesehatan tulang, hingga obat alergi yang banyak dipasarkan secara global.
Fakta ini menunjukkan bahwa riset dan produksi lokal mampu bersaing dan memenuhi standar internasional yang ketat.
Mampu Ekspor Talenta Indonesia
Namun, pabrik Cimanggis tidak hanya berorientasi pada produksi obat-obatan. Menurut Priscilla, fasilitas ini juga berperan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Footprint sebesar ini sayang sekali kalau tidak memanfaatkan untuk mendevelop terutama para (penduduk) Indonesia yang ada di sini maupun di sekitar,” jelasnya.
Sejumlah talenta Indonesia yang dibina di Cimanggis kini bahkan sudah bekerja di berbagai negara, mulai dari Barcelona hingga China. Fenomena ini disebut Priscilla sebagai 'ekspor talenta', yang menurutnya jarang mendapat sorotan.
“Ekspor orang” ini menjadi bukti bahwa SDM lokal memiliki kemampuan untuk bersaing di panggung internasional, sejalan dengan misi besar Bayer dalam memperkuat kontribusi Indonesia di dunia kesehatan.