KEMENTERIAN Kesehatan meminta Badan Gizi Nasional menugaskan satu tenaga ahli kesehatan lingkungan di setiap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG).
Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus mengatakan Kementerian Kesehatan sudah bertemu dengan BGN untuk membahas hal tersebut. "Kami tiga hari lalu ketemu BGN, kami minta ditambah ahli. Saya bilang harus tambah satu lagi, ahli kesehatan lingkungan," kata dia di Kemenkes, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Benny, begitu Benjamin biasa disapa, mengatakan tenaga ahli kesehatan lingkungan ini nantinya bertugas untuk memastikan lingkungan dapur MBG steril. Mulai dari kebersihan air, sanitasi, dan lain sebagainya yang berisiko memicu masalah kesehatan. "Jangan kaya kemarin, ada ayam busuk kok dimasak," kata dia.
Dengan adanya tenaga ahli kesehatan lingkungan, maka tenaga ahli BGN di tingkat dapur bertambah menjadi 4 personel. Yaitu, satu orang sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) yang bertugas sebagai kepala pengawas, kemudian satu ahli gizi yang bertugas menentukan porsi dan menu makanan, lalu satu ahli keuangan, dan terakhir satu ahli kesehatan lingkungan.
Benny mengatakan penambahan personel baru di seluruh dapur MBG sebetulnya tidak mudah. "Enggak gampang loh nambah satu karyawan khusus kesehatan lingkungan. Berarti kan anggarannya nambah semua," tutur dia. Namun, Benjamin meyakini keberadaan tenaga ahli kesehatan lingkungan di SPPG akan memperkuat kualitas sajian MBG.
Makan bergizi gratis merupakan program unggulan Presiden Prabowo dan menjadi janji kampanyenya dalam pemilihan presiden 2024. Pemerintah mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp 171 triliun pada 2025.
Pemerintah menargetkan MBG dapat menjangkau 82,9 juta orang penerima manfaat, yang terdiri atas siswa, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun (balita). Sejak program ini diluncurkan pada Januari 2025, banyak terjadi kasus keracunan menu MBG. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan sajian makan bergizi tembus 11.566 anak per 12 Oktober 2025.
Benny yang ditugaskan oleh Presiden Prabowo Subianto menurunkan angka keracunan pun mengimbau masyarakat agar tidak merisaukan permasalahan keracunan MBG. Ia menyebut akan memonitor secara ketat pelaksanaan MBG.
Politikus Gerindra ini mentarget agar kasus keracunan akibat MBG bisa ditekan hingga 0 persen. "Jangan khawatir, kami yang nge-push terus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden, untuk memantau supaya kasus-kasus ini makin hari makin turun," ujar dokter spesialis paru itu.