INFO NASIONAL – Sebagai bentuk komitmen memperkuat kepercayaan publik dan transparansi di industri perdagangan berjangka, Dupoin Indonesia menggelar Dupoin Regulatory Insight Forum 2025 dengan tema “Memperkuat Kepercayaan dan Transparansi di Pasar Keuangan Indonesia", pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Acara ini menjadi momentum penting yang mempertemukan lembaga regulator dan pelaku industri keuangan untuk berdiskusi secara terbuka mengenai penguatan ekosistem pasar keuangan nasional yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Forum ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pelaku industri dan nasabah Dupoin. Acara menghadirkan empat narasumber utama dari lembaga regulator nasional, yaitu Yazid Kanca Surya (Direktur Utama JFX), Tirta Karma Senjaya (Kepala BAPPEBTI), Bimahyunaidi Umayah (Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Derivatif OJK), dan Yoanita Historiani (Deputi Direktur Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI).
Dalam sesi diskusi, perwakilan Bank Indonesia Yoanita Historiani menegaskan pentingnya sinergi antarotoritas untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap produk derivatif.
“Kami terus menjaga koordinasi lintas otoritas agar pengawasan semakin efektif dan perlindungan konsumen semakin kuat. Pelaku industri seperti Dupoin juga memiliki peran penting untuk menyampaikan edukasi yang benar dan sesuai dengan profil investornya,” jelasnya.
Dari sisi BAPPEBTI, Matheus Hendro menyoroti urgensi edukasi dalam menekan maraknya investasi bodong dan fenomena FOMO di masyarakat.
“Banyak nasabah yang belum memahami apa yang sebenarnya mereka masuki di industri ini. Literasi seperti ini harus dilakukan secara rutin agar masyarakat paham risiko sejak awal sebelum terjun ke perdagangan berjangka,” ujarnya.
Sementara itu, Yazid Kanca Surya dari JFX menekankan pentingnya literasi digital di tengah meningkatnya tren investasi online.
“Kami terus mendorong literasi tentang perdagangan berjangka melalui talkshow, webinar, dan kerja sama dengan universitas agar edukasi dimulai dari sumber pertama,” jelasnya.
Dari OJK, Bimahyunaidi Umayah menambahkan perspektif terkait tata kelola dan pengawasan di sektor derivatif.
“Transparansi dan tata kelola yang baik adalah fondasi utama kepercayaan publik. Setiap pelaku industri perlu memastikan kegiatan usahanya tidak hanya patuh regulasi, tetapi juga berorientasi pada perlindungan konsumen,” ungkapnya.
Dari sisi pelaku industri, Gunawan Herman selaku Direktur Utama Dupoin Indonesia menegaskan bahwa regulasi bukan hambatan, melainkan perlindungan.
“Regulasi adalah perlindungan. Dalam industri ini, kepercayaan adalah segalanya. Kepatuhan terhadap regulator sudah menjadi bagian dari budaya kerja kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, forum ini bukan sekadar ajang promosi, melainkan langkah membangun reputasi kredibel serta menjembatani hubungan antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat.
“Kepercayaan tidak bisa dibangun sendiri. Forum ini adalah bentuk komitmen kami menghadirkan transparansi dan memperkuat kepercayaan di pasar berjangka Indonesia,” lanjutnya.
Dupoin Regulatory Insight Forum 2025 merupakan bagian dari agenda jangka panjang Dupoin untuk mendorong praktik keuangan yang etis dan berkelanjutan. Melalui sesi berbagi pengetahuan dan diskusi langsung dengan para regulator, Dupoin berupaya memperkuat keselarasan regulasi, literasi, serta edukasi investor.
Inisiatif ini juga mendukung Gerakan Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan, sejalan dengan agenda pembangunan ekonomi nasional. Dupoin percaya bahwa semakin tinggi literasi keuangan dan kesadaran masyarakat terhadap legalitas, semakin kuat pula pondasi industri berjangka untuk tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Dengan langkah nyata seperti Regulatory Insight Forum, Dupoin menegaskan komitmennya menjadi pelopor dalam membangun kepercayaan dan transparansi di pasar keuangan Indonesia—menuju industri berjangka yang tangguh, modern, dan kompetitif di tingkat global.(*)