UNIVERSITAS Andalas Sumatra Barat membantah mengintimidasi Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas setelah mempublikasikan kasus hukum pejabat rektorat pada Kamis, 4 September 2025. Sekretaris Universitas Andalas Aidinil Zetra menyebut hanya terjadi miskomunikasi dan belum ada sikap resmi universitas.
“Tidak ada intimidasi, mungkin itu hanya miskomunikasi di lapangan,” kata Zetra saat dihubungi Tempo pada Jumat 5 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dia mengatakan tidak ada kebijakan atau perintah resmi dari pimpinan universitas untuk melakukan intimidasi. "Saya sudah mengecek apakah ada perintah resmi dari rektor atau pimpinan lainnya untuk melakukan intimidasi atau meminta takedown postingan. Tidak ada perintah resmi semacam itu," kata Zetra.
Dia mengatakan Unand menghormati demokrasi dan kebebasan pers, termasuk kebebasan pers mahasiswa seperti Genta Andalas. Menurut dia, pihak universitas memahami dan menghargai peran pers mahasiswa sebagai bagian penting dari ekosistem akademik yang sehat, kritis, dan terbuka.
Ihwal ancaman pemanggilan awak redaksi Genta Andalas, termasuk pendanaan dari kampus, menurut Zetra, kejadian tersebut sebagai miskomunikasi.
"Apabila ada dinamika komunikasi di lapangan, karena mereka sering berkomunikasi antara pejabat di level bawah dengan mahasiswa, kami memandang itu sebagai miskomunikasi yang sebaiknya bisa diselesaikan dengan cara dialog dan saling pengertian," ujarnya.
Perihal kasus hukum yang dipublikasikan Genta Andalas, Zetra menjelaskan posisi Unand mendukung sepenuhnya proses hukum yang objektif, adil, dan profesional, sambil menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
"Kasus ini sudah ditangani oleh pihak penegak hukum, yaitu Kepolisian Resor Kota Padang. Kami serahkan proses itu sepenuhnya dan menghormati proses yang sudah berlangsung," katanya.
Zetra menyebut pihaknya menjadikan momentum ini untuk terus memperkuat tata kelola dan pengawasan keuangan. Berbagai langkah perbaikan telah dilakukan, termasuk memperkuat pembangunan zona integritas di semua unit kerja dan fakultas.
Sebelumnya, awak redaksi Genta Andalas menyatakan mengalami serangkaian intimidasi dari berbagai pejabat kampus pada Kamis 4 September 2025 lalu. Intimidasi tersebut didapat setelah Genta Andalas memosting berita yang berjudul Polresta Padang Tetapkan 12 Tersangka Korupsi Alat Laboratorium Sentral Unand, Mantan Wakil Rektor Terjerat.