
KELOMPOK warga penggalang donasi untuk demonstrasi pada 13 Agustus mendatang terkait kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250% bersitegang dengan personel Satpol PP Pati Selasa (5/8), gara-gara aksi penggalangan donasi dipaksa pindah dari lokasi depan kantor Bupati.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (5/8) suasana tegang tiba-tiba berlangsung di Alun-alun Simpang Tujuh tepatnya depan Kantor Bupati Pati. Puluhan petugas Satpol PP dipimpin Plt Kepala Satpol PP Pati Sriyatun dan Pkt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati Riyoso mendatangi penggalangan donasi.
Rombongan Satpol PP memaksa sekelompok warga untuk memindahkan kegiatan penggalangan donasi tersebut dari depan Kantor Bupati Pati di sisi barat ke tempat lain. Namun mereka mendapat perlawanan hingga nyaris baku hantam. "Saya tidak takut meskipun sendiri," kata koordinator massa aksi Ahmad Husein.
Aksi penggalangan donasi dilakukan di luar pagar Kantor Bupati Pati, lanjut Ahmad Husein, sudah berizin dan dilaksanakan sejak Jumat (1/8) lalu.
Masyarakat Pati Bersatu, lanjut Ahmad Husein, akan memenuhi tantangan Bupati Pati Sudewo yang tidak takut meskipun didatangi 50 ribu pendemo atas kenaikan PBB-P2 tersebut. Namun karena tidak ada sponsor, masyarakat kemudian memarkirkan sebuah mobil ambulans sebagai posko donasi, sehingga hingga kini sudah terkumpul ratusan dus air mineral, makanan hingga logistik lainnya dari para simpatisan.
"Kenapa disuruh pindah, kami sudah memberitahukan aksi penggalangan donasi, kami masih mau diusir? Kalau kami tidak boleh di sini, Sudewo suruh pulang saja. Saya di sini sudah izin," teriak Husein.
Menurut Ahmad Husein Masyarakat Pati Bersatu mendirikan posko donasi di depan Kantor Bupati Pati demi menjawab tantangan Bupati Pati yang tidak gentar terhadap aksi unjukrasa, bahkan aksi ini muncul secara alami dari masyarakat yang geram terhadap kebijakan bupati tersebut. "Pakai alasan apapun kami idak akan memindahkan posko donasi ini," imbuhnya.
MEMUNCAK
Bahkan ketegangan semakin memuncak ketika sejumlah petugas memaksa mengangkati dos-dos air mineral Hadil donasi ke truk Satpol PP, Husein langsung ndik dan mengeluarkan kembali puluhan dos tersebut dan melemparkannya keluar dari truk hingga mengundang perhatian warga yang cukup rabsi di Alun-alun Simpang Tujuh Pati tersebut.
Ketegangan muncul dan mencapai memuncak, ketika Plt. Sekda Pati Riyoso, datang ke lokasi dan langsung memerintahkan personel Satpol PP Pati mengangkut tumpukan air mineral ke atas truk "Ini mengganggu ketertiban umum, masyarakat terganggu dan kata-katamu itu provokator," ujar Riyoso sambil menunjuk tumpukan tumpukan air mineral dan tulisan Bupati Penipu dan Bupati Pembohong.
Kepala Satpol PP Pati Sriyatun mengatakan bahwa Husein dan kawan-kawan telah melanggar peraturan tentang ketertiban umum, karena melakukan penggalangan donasi langsung di bawah videotron karena sesuai aturan peruntukannya tidak sesuai. "Tidak boleh melakukan kegiatan di bawah vidiotron, apalagi akan ada kegiatan kirab boyongan Hari Jadi Pati pada Kamis (7/8)," ujarnya. (E-2)