Jakarta (ANTARA) - DANA Indonesia menyebut Program SisBerdaya untuk pelaku usaha perempuan dan DisBerdaya untuk perempuan yang mengalami disabilitas merupakan strategi menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perempuan di seluruh Indonesia.
“Kita semua tahu bahwa 64 persen pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Mereka yang bekerja keras dari dalam dapur atau mungkin warung kecil di depan rumahnya, mencoba membantu stabilitas ekonomi keluarganya. Kemajuan teknologi dan kemudahan akses investasi digital sudah selayaknya menghilangkan kesenjangan ini,” ujar CEO dan Co-Founder DANA Indonesia Vince Iswara dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam agenda Awarding SisBerdaya & DisBerdaya 2025 bersama DANA, DANA dan Ant International secara resmi mengumumkan 35 pemenang dari UMKM yang sukses menunjukkan pemanfaatan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), dan mampu meningkatkan produktivitas, efektivitas, serta keberlanjutan bisnis mereka.
Para peserta mendapatkan pelatihan hybrid dengan kurikulum komprehensif, mencakup Business Model Canvas, Digital Payment & Marketing, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional bisnis UMKM.
Para pelaku usaha tak sekadar diperkenalkan pada teknologi, tetapi didorong menguasai hal tersebut sebagai alat transformasi untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan menumbuhkan kepercayaan diri sebagai wirausaha tangguh dan mandiri.
Tahun ini, menurut dia, SisBerdaya disebut menarik lebih dari 5 ribu peserta dari tiga wilayah utama (Barat, Timur, dan Jabodetabek), meningkat 176 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan DisBerdaya mencatatkan pertumbuhan empat kali lipat dibanding 2024, dengan lebih dari 100 peserta perempuan penyandang disabilitas mengikuti program ini. Para peserta dari berbagai wilayah mulai dari Sumatera hingga Papua melewati proses seleksi dan penjurian ketat.
SisBerdaya 2025 mengumumkan 30 pemenang, sementara DisBerdaya 2025 menobatkan 5 pemenang. Para pemenang dipilih berdasarkan kualitas proposal bisnis, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, serta pemanfaatan teknologi digital dalam operasional usaha.
Mereka menerima total hadiah senilai Rp750 juta untuk mendukung pengembangan usaha, peningkatan kapasitas, dan adopsi teknologi dalam bisnis masing-masing.
“Penganugerahan SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, bukan hanya selebrasi dan kompetisi semata, melainkan momentum penting untuk mengakui dan mendukung terus UMKM perempuan sebagai bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” kata Vince.
Menurut Senior Director Government Affairs and Strategic Development Ant International Indonesia Wilson Siahaan, mereka menganggap program itu tak hanya menjadikan transformasi digital sebagai penggerak ekonomi keluarga tetapi juga menumbuhkan keyakinan diri, menciptakan peluang baru, dan menginspirasi para perempuan lainnya di seluruh Indonesia.
“Bersama dengan para mitra, Ant International akan terus mendorong pertumbuhan yang inklusif bagi para pelaku usaha dari berbagai skala,” ujar Wilson.
SisBerdaya dan DisBerdaya tahun ini memperluas dampak ke seluruh penjuru negeri dengan menjangkau peserta dari tiga wilayah utama: Area I (Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, kecuali Jakarta), Area II (Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua), dan Area III (Jabodetabek).
Para peserta disebut membuktikan bahwa perempuan Indonesia siap naik kelas dan memimpin transformasi ekonomi dengan latar belakang usaha yang beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, kecantikan, pertanian, hingga teknologi.
Salah satu Pemenang SisBerdaya 2025 Area 3 (Jabodetabek) sekaligus Pemilik Alfazza Farm, Iis Sadiyah, menerangkan bahwa pihaknya sudah bisa memasarkan produk melalui media sosial setelah memperoleh pelatihan terkait pemanfaatan AI digital marketing, pencatatan keuangan, hingga membuat konten yang menarik
“Sekarang saya bisa memasarkan produk lewat media sosial dan 'marketplace', bisnis saya pun berkembang dan pesanan semakin banyak. Yang paling penting, saya jadi lebih percaya diri menjalankan usaha ini dan ingin berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya,” ujar dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.