PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan imbauan kepada kader-kadernya setelah pemecatan Wahyudin Moridu. Wahyudin, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDIP, dipecat partai setelah menyebut ingin merampok uang negara dalam videonya yang viral.
"Saya mau sampaikan kepada seluruh anggota kader partai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk tetap menjaga kedisiplinan, etik, kehormatan, wibawa partai, maupun keluarga masing-masing," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Komarudin Watubun dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 20 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Komarudin, sanksi pemecatan kepada Wahyudin adalah penanda bahwa tidak ada toleransi bagi kader PDIP yang menyakiti hati rakyat. "Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang mencederai partai, mencederai hati rakyat. DPP akan ambil tindakan pemecatan yang sama seperti yang dilakukan oleh Saudara Wahyudin," ucap dia.
Watubun menyebut pemecatan Wahyudin berdasarkan rekomendasi dari komite etik dan disiplin partai. Selain itu, Dewan Pimpinan Daerah PDIP Gorontalo juga meminta agar pimpinan partai menindak perbuatan Wahyudin.
Menurut Komarudin, pemecatan itu otomatis membuat Wahyudin tak lagi menjadi anggota DPRD. Dengan begitu, kata Komarudin, PDIP akan melakukan mekanisme penggantian antarwaktu atau PAW dalam waktu dekat.
Wahyudin Moridu menuai kritik setelah video dirinya viral di media sosial. Dalam video itu, Wahyudin berujar dirinya sedang merampok uang negara. Video itu menunjukkan Wahyudi sedang mengemudikan mobil yang melintasi Bandara Djalaluddin, Gorontalo. Video tersebut direkam oleh seorang perempuan yang duduk di kursi penumpang.
Pada Jumat, 19 September 2025, Wahyudin menyampaikan permohonan maaf atas video tersebut. Dia menyesal setelah video itu viral di media sosial. Permohonan maaf itu dia sampaikan kepada publik melalui akun Instagram @wahyumoridu.