PRESIDEN Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya ketika menjadi objek hoaks menggunakan teknologi akal imitasi (AI) saat kampanye pemilihan umum. Ucapan Prabowo saat pidato diubah menjadi Bahasa Mandarin dan Arab.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Dibikin Prabowo pintar pidato bahasa Arab. Karena aku waktu itu kampanye gua diam saja. Padahal itu salah ini," kata Prabowo dalam kegiatan pengukuhan mahasiswa baru serta wisuda sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Bandung, Bandung pada Sabtu, 18 Oktober 2025 dipantau via YouTube UKRI TV.
Selain itu, Prabowo juga dibuat bisa bernyanyi. Padahal, dia tidak bisa bernyanyi. Bahkan, Prabowo pernah melihat ada video bohong, 100 orang demonstran yang dibayar Rp 50 ribu.
"Saya mau cerita kepada saudara. Ada demo yang hadir 100 orang dibilang (dibayar) Rp 50 ribu pakai gambar-gambar enggak tahu dari tahun berapa ini berbahaya," kata dia.
Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan teknologi bisa membantu kerja manusia. Tapi teknologi juga bisa merusak bangsa dengan menyebarkan kebohongan.
Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta masyarakat mewaspadai media sosial. Tidak semua informasi di media sosial itu benar.
Dia mengatakan teknologi juga tidak digunakan untuk kebenaran dunia. Apalagi dunia saat ini dalam keadaan bahaya seperti perang. Tugas masyarakat adalah mengurangi bahaya itu. Prabowo mengaku diminta untuk berperan mengurangi kebencian hingga kecurigaan.
"Saya pun diminta untuk ikut berperan bagaimana caranya mengurangi kebencian, kecurigaan, fanatisme, dan dogmatisme. Karena itu bisa menimbulkan perang-perang antarnegara perang di dalam negara," kata dia.
Prabowo Subianto menghadiri acara prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru serta wisuda sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Bandung, Bandung pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Dipantau di Youtube UKRITV, Prabowo yang mengenakan setelan jas berwarna abu tua dan kopiah hitam hadir sekitar pukul 10.50 WIB. Ketika masuk ruangan, Prabowo bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang juga sekaligus sebagai Rektor UKRI, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Mendagri Tito Karnavian.