Liputan6.com, Jakarta Petualangan singkat Ange Postecoglou bersama Nottingham Forest resmi berakhir. Manajemen klub memutuskan untuk memecat pelatih asal Australia itu setelah hanya delapan laga tanpa kemenangan sejak awal musim.
Keputusan ini diumumkan tak lama setelah Forest menelan kekalahan telak 0-3 dari Chelsea di City Ground, Sabtu (18/10) waktu setempat. Hanya ada jeda 19 menit dari berakhirnya laga hingga pernyataan dipecatnya Ange.
Forest menyampaikan kabar pemecatan tersebut melalui pernyataan resmi klub. “Nottingham Forest Football Club dapat mengonfirmasi bahwa setelah serangkaian hasil dan performa yang mengecewakan, Ange Postecoglou telah dibebastugaskan dari posisinya sebagai pelatih kepala dengan segera,” tulis pihak klub.
Langkah tegas ini sekaligus menandai berakhirnya masa kepemimpinan Postecoglou yang hanya bertahan dua bulan. Pelatih berusia 60 tahun itu menjadi manajer pertama dalam sejarah Forest yang gagal meraih kemenangan dalam delapan laga pertamanya.
Kursi Panas Sejak Awal
Kekalahan dari Chelsea menjadi puncak tekanan bagi Postecoglou. Meski Forest sempat menunjukkan perlawanan di babak pertama, tiga gol dari Josh Acheampong, Pedro Neto, dan kapten Chelsea Reece James membuat tuan rumah tak berdaya di depan publik sendiri.
Situasi makin genting ketika pemilik klub, Evangelos Marinakis, meninggalkan tribune saat laga baru berjalan 67 menit, tepat setelah timnya tertinggal 0-2. Momen itu, menurut pundit TNT Sports Peter Crouch, menjadi sinyal kuat bahwa keputusan pemecatan sudah bulat.
“Saat kursi pemilik terlihat kosong, kami tahu keputusan sudah diambil,” ujar Crouch. “Saya pikir ia mungkin menunggu beberapa jam sebelum bertindak, tapi jelas chairman Forest bukan tipe yang suka menunda-nunda.”
Pernyataan Percaya Diri yang Berbalik Bumerang
Ironisnya, pemecatan Postecoglou terjadi kurang dari 24 jam setelah dirinya menyampaikan pembelaan emosional terhadap rekornya. Dalam konferensi pers sebelum laga kontra Chelsea, ia sempat menegaskan bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk membangun tim, seperti yang ia lakukan di klub-klub sebelumnya.
“Tahun lalu di Tottenham, saya bilang di musim kedua saya selalu menang sesuatu, dan itu benar. Tapi kuncinya adalah saya harus tetap di sana sampai musim kedua itu datang,” kata Postecoglou kala itu.
“Kalau saya diberi waktu, hasilnya akan sama—dengan trofi. Tapi kalau saya disingkirkan lebih cepat, apa yang bisa saya lakukan? Saya tidak bisa menang dalam situasi seperti ini,” tambahnya dengan nada pasrah.
Kandidat Pengganti Mulai Bermunculan
Setelah pemecatan ini, sejumlah nama mulai dikaitkan dengan kursi panas di City Ground. Salah satu kandidat yang disebut adalah Sean Dyche, mantan pelatih Everton yang dikenal punya reputasi solid di Premier League.
Namun hingga kini, Nottingham Forest belum mengumumkan siapa yang akan menjadi pelatih sementara atau permanen. Klub hanya menyebut tidak akan memberikan komentar lebih lanjut untuk saat ini.
Dengan posisi tim yang terpuruk di papan bawah dan moral pemain yang jatuh, keputusan cepat Marinakis ini menjadi taruhan besar. Forest kini menghadapi tantangan berat untuk bangkit dari krisis, sembari mencari sosok yang tepat untuk mengembalikan kejayaan mereka di kasta tertinggi Inggris.
Sumber: Mirror