MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan tugas khusus kepada Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Oktavianus, yaitu mengawal tata kelola makan bergizi gratis (MBG). Budi Gunadi mengetahui tugas khusus itu dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
“Dokter Benny disuruh pegang MBG, tapi sifat kami mendukung Badan Gizi Nasional agar program makan bergizi gratis Bapak Presiden berhasil,” kata Budi di kantor Kementerian Kesehatan, pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Presiden Prabowo melantik Benjamin Paulus sebagai Wakil Menteri Kesehatan, pada 8 Oktober 2025. Setelah pelantikan Benny, sapaan Benjamin Paulus, saat ini posisi wakil menteri kesehatan dijabat oleh dua orang, yaitu Benjamin dan Dante Saksono Harbuwono.
Menurut Budi Gunadi, Dante juga mendapat tugas khusus dari Presiden Prabowo. Yaitu, mensukseskan sejumlah program unggulan pemerintah, seperti cek kesehatan gratis. Ia mengatakan tugas khusus itu yang menjadi pembeda tugas dari kebedaraan dua wakil menteri kesehatan tersebut.
Di tempat yang sama, Benjamin mengatakan tugas utamanya adalah merancang penguatan prosedur tetap untuk satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG. Ia mengakui ada faktor lemahnya pengawasan terhadap kualitas pengelolaan MBG sehingga banyak terjadi kasus keracunan makanan.
Karena itu, politikus Partai Gerindra itu mengusulkan tambahan satu tenaga, yaitu ahli kesehatan lingkungan dalam struktur SPPG “Jadi, supaya air bersih dan sanitasinya dijaga, lalu makanan yang mau dimasak dijaga. Jangan kayak kemarin, ada ayam setengah busuk, kok dimasak saja,” kata dia.
Ia menyebutkan, saat ini formasi tenaga ahli SPPG terdiri dari unsur manajemen, keuangan, dan ahli gizi. Formasi itu dinilai belum cukup untuk mengoptimalkan distribusi MBG. Benjamin meyakini keberadaan tenaga ahli kesehatan lingkungan di SPPG akan memperkuat kualitas sajian MBG.
Benjamin juga kembali menegaskan agar SPPG wajib bersertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Sertifikat itu menjadi syarat agar SPPG dinyatakan layak untuk beroperasi. Ia pun bertugas memantau perkembangan penerbitan SLHS tersebut.
“Kami punya tugas menjaga orang enggak keracunan, makanya SOP-nya (diperkuat),” ujarnya.
Makan bergizi gratis merupakan program unggulan Presiden Prabowo dan menjadi janji kampanyenya dalam pemilihan presiden 2024. Pemerintah mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp 171 triliun pada 2025.
Pemerintah menargetkan MBG dapat menjangkau 82,9 juta orang penerima manfaat, yang terdiri atas siswa, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun (balita). Sejak program ini diluncurkan pada Januari 2025, banyak terjadi kasus keracunan menu MBG. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan sajian makan bergizi sudah mencapai 11.566 anak per 12 Oktober 2025.
Benjamin Paulus menceritakan tugas sehari-harinya sebagi wakil menteri kesehatan dalam mengawal program MBG tersebut. Ia menyebutkan, ia akan menggelar rapat terlebih dahulu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, setiap harinya. Mereka akan membahas berbagai urusan tentang MBG, termasuk perkembangan SPPG yang kini jumlahnya lebih dari 10 ribu unit.