Para peneliti menyebut bahwa bentuk “permainan” emosi semacam ini berpotensi bermanfaat dalam situasi nyata.
Misalnya, mendengarkan musik yang cukup membangkitkan semangat setelah belajar mungkin bisa membantu mengingat informasi lebih akurat untuk ujian. Tetapi, musik yang menimbulkan efek terlalu emosional justru bisa memberi efek sebaliknya.
“Musik memiliki kemampuan untuk memengaruhi bagian otak yang disebut hippocampus, yang sangat penting dalam mengubah pengalaman menjadi ingatan,” kata Leal.
“Kami berpikir, seharusnya mungkin untuk memanfaatkannya secara selektif guna meningkatkan atau justru melemahkan ingatan, tergantung pada tujuan terapi,” tambah Leal.
Manfaat musik ini tidak hanya terkait proses belajar. Pendekatan ini juga bisa membantu mengatasi masalah kehilangan ingatan pada usia lanjut, atau pada orang dengan tahap awal Alzheimer.
Sementara bagi penderita kecemasan atau PTSD, musik dapat membantu mereka mengingat garis besar pengalaman sulit–tanpa harus kembali merasakan detail menyakitkannya.