Liputan6.com, Jakarta Kesehatan mata perlu dijaga, apalagi di era digital saat ini. Mengenali tanda tanda mata minus sejak awal sangat penting agar gangguan penglihatan tidak semakin parah.
Beberapa gejala umum yang sering muncul misalnya pandangan buram saat melihat jauh, sering menyipitkan mata, hingga cepat merasa lelah ketika membaca. Semua itu bisa menjadi tanda tanda mata minus yang perlu diwaspadai.
Dengan memahami tanda tanda mata minus lebih dini, seseorang bisa segera mendapatkan penanganan tepat, seperti memakai kacamata, lensa kontak, atau melakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata. Cara ini membantu menjaga kualitas penglihatan tetap optimal.
Menurut Kausari & Yusni (2021) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Volume 2, Nomor 1, Januari 2024, mata dapat mengalami berbagai gangguan refraksi, seperti miopia, presbiopia, hiperopia, dan afakia. Menurut Fauziah et al., (2014), miopia adalah salah satu kondisi refraksi mata yang umum di seluruh dunia.
Mengutip buku berjudul Tips Mengatasi Mata Minus Yang Benar dan Lengkap oleh Sterno Pena, mata minus merupakan indikasi melemahnya daya akomodasi mata sehingga melihat obyek yang jauh jadi kelihatan samar-samar dan tidak jelas.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap tanda tanda mata minus, Jumat (12/9/2025).
Tanda-tanda Mata Minus
Menurut Arianti Mp (2013) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan Vol. 2, No. 3 September 2019, miopia adalah suatu kelainan mata dimana sinar sejajar yang datang dari jarak tidak terhingga akan dibiaskan di depan retina. Faktor yang paling nyata adalah yang berhubungan dengan aktivitas jarak dekat, seperti membaca, menulis, menggunakan komputer dan bermain video game.
Selain aktivitas, miopia juga berhubungan dengan genetik. Anak dengan orang tua yang miopia cenderung mengalami miopia. Prevalensi miopia pada anak dengan kedua orang tua miopia adalah 32,9%, sedangkan 18,2% pada anak dengan salah satu orang tua yang miopia dan kurang dari 6,3% pada anak dengan orang tua tanpa miopia.
Berikut ini tanda-tanda mata minus:
1. Penglihatan Kabur pada Jarak Jauh
Tanda utama mata minus adalah sulit melihat jelas objek jauh, seperti tulisan di papan tulis atau rambu lalu lintas. Hal ini karena cahaya jatuh di depan retina sehingga detail terlihat buram.
2. Sering Memicingkan atau Menyipitkan Mata
Penderita mata minus kerap memicingkan mata untuk memperjelas pandangan. Cara ini memang membantu sementara, tapi bisa membuat otot mata cepat tegang.
3. Mata Cepat Lelah
Mata sering terasa berat atau pegal setelah beraktivitas, terutama saat harus melihat jarak jauh. Gejala ini muncul karena otot mata bekerja ekstra untuk fokus.
4. Sakit Kepala Berulang
Sakit kepala di sekitar dahi atau pelipis sering dialami akibat otot mata yang terus menegang saat mencoba memperjelas penglihatan.
5. Mata Perih, Gatal, atau Berair
Rasa tidak nyaman seperti perih, gatal, atau mata berair bisa muncul saat mata terlalu dipaksa fokus, terutama setelah menatap layar terlalu lama.
6. Kebiasaan Mendekatkan Objek ke Mata
Penderita biasanya membaca buku atau melihat ponsel dengan jarak sangat dekat, bahkan duduk lebih dekat ke televisi agar terlihat jelas.
7. Kesulitan Melihat Saat Malam Hari
Rabun senja membuat penderita sulit melihat detail ketika cahaya minim, sehingga berisiko saat mengemudi di malam hari.
8. Sensitivitas terhadap Cahaya
Mata minus sering lebih silau terhadap cahaya terang. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat terkena sinar matahari langsung.
9. Penurunan Prestasi Belajar atau Kerja
Anak-anak mungkin kesulitan mengikuti pelajaran karena tidak bisa membaca papan tulis. Pada orang dewasa, kinerja kerja juga bisa terganggu.
Cara Menangani Mata Minus
Masih mengutip buku berjudul Tips Mengatasi Mata Minus Yang Benar dan Lengkap oleh Sterno Pena, penyebab mata minus beberapa diantaranya adalah pola hidup yang tidak sehat, faktor keturunan, kurang istirahat dan asupan nutrisi yang kurang.
Cara menangani mata minus beberapa diantaranya adalah latih mata untuk melihat obyek yang jauh, jangan terlalu dipaksa menegangkan otot, latih mata dengan objek bergerak, sering mengedipkan mata setiap satu menit, menjaga kekeringan mata, biasakan untuk istirahat sejenak, dan jangan sering mengucek mata.
Berikut ini penjelasan singkat cara menangani mata minus:
1. Memakai Kacamata
Kacamata adalah cara paling umum untuk mengatasi mata minus. Lensa cekung (minus) digunakan untuk membantu memfokuskan cahaya tepat ke retina sehingga pandangan menjadi jelas. Pemakaian kacamata juga mencegah minus bertambah parah, apalagi jika dipakai sesuai resep dokter.
2. Menggunakan Lensa Kontak
Selain kacamata, lensa kontak bisa menjadi pilihan bagi yang ingin tampil tanpa frame. Fungsinya sama, yaitu membantu pembiasan cahaya agar jatuh ke retina dengan tepat. Lensa kontak tersedia dalam berbagai jenis, mulai dari harian, bulanan, hingga khusus untuk miopia tinggi. Namun, kebersihan sangat penting agar terhindar dari infeksi.
3. Terapi Orthokeratology (Ortho-K)
Ortho-K adalah lensa kontak khusus yang dipakai saat tidur. Lensa ini bekerja dengan menekan permukaan kornea sehingga bentuknya berubah sementara. Hasilnya, pada siang hari penglihatan menjadi lebih jelas tanpa perlu memakai kacamata atau lensa kontak. Namun, efeknya hanya bertahan sementara dan harus digunakan secara rutin.
4. Operasi Refraktif (LASIK, LASEK, SMILE)
Bagi yang ingin hasil permanen, operasi refraktif bisa menjadi pilihan. Prosedur ini mengubah bentuk kornea dengan bantuan laser sehingga cahaya dapat difokuskan langsung ke retina. LASIK adalah metode paling populer, tapi ada juga LASEK dan SMILE yang lebih modern. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, tergantung kondisi mata pasien.
5. Menjaga Pola Hidup Sehat
Selain alat bantu atau tindakan medis, gaya hidup sehat juga berperan besar. Mengatur waktu penggunaan gadget, istirahatkan mata dengan metode 20-20-20 (setiap 20 menit menatap layar, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik), konsumsi makanan bergizi seperti wortel, bayam, dan ikan beromega-3, serta tidur cukup akan membantu menjaga kesehatan mata.
6. Pemeriksaan Mata Rutin
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata penting untuk memantau perkembangan minus. Dengan begitu, resep kacamata bisa disesuaikan dan langkah pencegahan bisa dilakukan lebih dini.