#AmdarGanteng
Musuh mereka kadang bukan makhluk halus, tapi rasa sepi, trauma, dan kenyataan pahit yang nggak bisa mereka ubah.
Jadi, siap mental ya...
Halo agan dan sista,
Di dunia game, kita sering lihat cowok-cowok keren bertarung lawan iblis, monster, atau perang besar demi “menyelamatkan dunia”. Tapi… di sisi lain, ada juga kisah para cewek tangguh yang harus berjuang bukan cuma lawan monster, tapi melawan dunia yang udah hancur, kejam, dan bahkan dirinya sendiri.
Game-game ini bukan cuma sekadar jumpscare, ini adalah perjalanan batin tentang bertahan hidup, kehilangan, dan mencari secuil “kemanusiaan” yang tersisa di tengah kegelapan.
Berikut 8 game dengan protagonis cewek yang harus menapaki jalan keputusasaan.
1. Silent Hill f
Quote:
sumber
Seri legendaris Silent Hill balik lagi, kali ini ngebawa kita ke Jepang tahun 1960-an. Tapi jangan harap vibes-nya adem. Di sini, dunia perlahan dilahap oleh jamur berbentuk bunga yang bisa “memakan” manusia dan menjadikannya bagian dari dirinya.
Protagonisnya? Seorang cewek muda yang ditolak masyarakat dan harus menghadapi kematian sendirian. Game ini kayak puisi horor, indah tapi menyakitkan. Silent Hill f bukan cuma soal ketakutan, tapi soal rapuhnya hati manusia yang cuma pengin diterima.
2. Rule of Rose
Quote:
sumber
Game terlarang yang sempat bikin kontroversi di era PS2. Lu bakal jadi Jennifer, cewek muda yang terjebak di rumah besar bersama kelompok gadis sadis bernama Red Crayon Aristocrats. Mereka nindas, ngatain, dan bikin Jennifer ngalamin “neraka versi manusia.” Nggak ada hantu, tapi tiap adegan tuh nyayat batin.
Rule of Rose tuh kayak metafora dari masa kecil yang kelam, tentang “pertemanan” yang ternyata racun dan rasa sakit yang tumbuh bareng kita.
3. Haunting Ground
Quote:
sumber
Capcom pernah bikin game ini dan banyak yang bilang, “inilah game yang bikin lo ngerasa paling nggak aman di dunia.” Lo jadi Fiona, cewek muda yang bangun di kastil asing tanpa tahu apa-apa.
Satu-satunya temannya cuma anjing setia, Hewie, sementara yang ngejar dia? Sejumlah psikopat. Game ini bikin jantung copot bukan karena jumpscare, tapi karena lo bener-bener ngerasa lemah dan diawasi. Bisa dibilang ini game tentang ketakutan perempuan akan dunia yang nggak kasih ruang aman.
4. Fatal Frame II: Crimson Butterfly
Quote:
sumber
Dua saudara kembar, Mio dan Mayu, nyasar ke desa terkutuk. Satu-satunya senjata mereka cuma kamera. Tapi di balik horor dan ritual berdarah itu, ada kisah ikatan saudara yang begitu kuat tapi juga menyedihkan.
Fatal Frame II itu kayak mimpi buruk yang indah - penuh kabut, melankolis, dan cinta yang nggak bisa diselamatkan. Kalau lo penggemar horor dengan atmosfer “cantik tapi mengerikan”, ini wajib main.
5. The Medium
Quote:
sumber
Lo jadi Marianne, perempuan dengan kemampuan ngelihat dunia nyata dan dunia roh secara bersamaan. Setting-nya di hotel tua penuh rahasia dan trauma masa lalu.
Game ini mind-blowing karena lo main di dua dunia real-time - satu penuh cahaya redup, satu lagi penuh roh tersiksa. The Medium bukan tentang setan, tapi tentang rasa bersalah dan luka psikologis yang nggak pernah sembuh.
Kadang yang paling menakutkan bukan dunia roh… tapi diri kita sendiri.
6. Tormented Souls
Quote:
sumber
Game indie yang sukses bikin nostalgia ke era klasik Resident Evil dan Silent Hill. Protagonisnya, Caroline, terbangun di bak mandi di rumah sakit tua, sendirian, dan tanpa ingatan.
Dari sana, lo harus pecahkan puzzle dan bertahan dari makhluk aneh.
Visualnya gelap, atmosfernya padat, dan getaran “survival horror old-school”-nya kental banget. Caroline bukan pahlawan, dia cuma manusia yang terjebak dalam mimpi buruknya sendiri.
7. Remothered: Tormented Fathers
Quote:
sumber
Game ini lebih ke arah horor pelarian - tanpa senjata, tanpa kekuatan super, cuma otak dan keberanian. Lo jadi Rosemary Reed, perempuan yang datang ke rumah misterius buat nyari gadis hilang. Tapi yang ketemu malah rahasia gelap yang bikin bulu kuduk berdiri.
Remothered bukan cuma “takut karena dikejar”, tapi lebih ke takut karena cinta yang salah arah. Sakitnya tuh bukan karena darah… tapi karena rasa kehilangan.
8. Martha is Dead
Quote:
sumber
Latar waktunya di Italia, era Perang Dunia II. Lo jadi Giulia, perempuan muda yang harus menghadapi kematian saudara kembarnya, Martha. Tapi makin lama, realita dan ilusi mulai kabur - yang nyata dan halu nyampur.
Game ini deep banget, dan nyentuh sisi psikologis yang kelam. “Martha Is Dead” bukan cuma horor, tapi tragedi tentang kesedihan yang nggak bisa diungkapkan, cuma bisa dirasakan.