Untuk pertama kalinya Iran menembakkan 200 rudal dan memakai senjata hipersonik. Aksi itu seluruhnya menargetkan Israel pada sepanjang Selasa (1/10) malam.
Serangan Iran ke ibu kota perekonomian Israel itu membuat Zionis dan Amerika Serikat, sekutu utamanya, naik pitam. Dua negara itu berjanji akan bahu membahu menuntut balas.
Sedangkan, Garda Revolusi Iran lewat pernyataan resminya menegaskan serangan mereka ke Israel menargetkan tiga pangkalan militer berada di sekitar Tel Aviv.
"90 persen dari rudal itu menghantam target," ucap Garda Revolusi Iran seperti dikutip dari Reuters.
Salah satu senjata Iran yang diluncurkan pada serangan ini, rudal hipersonik merupakan senjata yang baru diluncurkan pada Juni 2023. Iran menyebut rudal ini mampu melaju dengan kecepatan hipersonik hingga 15 kali kecepatan suara.
Laporan kantor berita AFP, tak seperti rudal konvensional hipersonik Iran bisa melintasi lintasan rendah atmosfer. Rudal ini juga mampu mencapai target lebih cepat dan punya kemampuan untuk menghindari antisipasi musuh lebih tinggi.
Sementara itu, Pemerintah Israel mengumumkan Iran meluncurkan 180 rudal yang sebagian besar berhasil diantisipasi. Israel memastikan rangkaian teror itu tidak menyebabkan korban jiwa atau luka di sisi mereka.